Menteri Penerangan Myanmar tersebut menganggap bahwa penggunaan Bahasa Inggris dalam demonstrasi justru merendahkan martabat negara.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 2 Maret 2021 Bagi Capricorn, Aquarius dan Pisces, Waktu yang Tepat Untuk Terbuka
Ia menganggap pendemo tidak menghormati Bahasa Myanmar, atau dikenal juga dengan Bahasa Burma, yang mereka gunakan sehari-hari sejak 1948.
Secara historis, 50 tahun dalam kekuasaan pemerintah ‘Junta’ militer, penggunaan dan akses terhadap Bahasa Inggris di Myanmar sangat minim.
Sebaliknya, Bahasa Inggris justru mulai banyak digunakan saat Aung San Su Kyi memimpin Myanmar.
Baca Juga: Peringati Satu Tahun Covid-19, Ekonomi Mulai Merangkak Naik Berkat Adanya Vaksinasi
Secara identitas, Aung San Su Kyi telah menjadi simbol dari perlawanan masyarakat Myanmar menghadapi ‘Junta’ militer.
Hal ini diperjelas lewat ketidaksukaan pemerintah ‘Junta’ militer terhadap penggunaan bahasa Inggris, yang otomatis memberikan dukungan masif kepada Aung San Su Kyi lewat komunitas internasional.***