Berupaya Sembunyikan Senjata Nuklir, Amerika Serikat Tinjau Ulang Hubungannya Dengan Korea Utara

- 6 Maret 2021, 21:35 WIB
Amerika Serikat mendeteksi fasilitas pemrosesan ulang bahan bakar nuklir di Korea Utara.
Amerika Serikat mendeteksi fasilitas pemrosesan ulang bahan bakar nuklir di Korea Utara. /DailyStar.com

PR SOLORAYA – Intelejen Amerika Serikat melaporkan, bahwa Korea Utara berupaya menyembunyikan senjata nuklir yang mereka miliki.

Laporan tersebut didasarkan pada tangkapan gambar yang diambil dari satelit.

Korea Utara saat ini diduga sedang membangun ruang penyimpanan senjata nuklir di daerah Yongdoktong.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut KLB Partai Demokrat Bisa Jadi Masalah Hukum Jika Didaftarkan ke Kemenkumham, Ini Alasannya

Asumsi ini didapatkan setelah sebuah terowongan bawah tanah yang terlihat pada Desember 2019, kemudian terlihat ditutupi oleh sebuah bangunan yang baru dibuat pada Februari 2021.

Sebelumnya, persoalan senjata nuklir sudah masuk dalam negoisasi yang dijalin antara Amerika Serikat dan Korea Utara.

Pemerintahan Amerika Serikat di bawah Donald Trump, sebelumnya berusaha menghasilkan kesepakatan dua arah antar dua negara.

Baca Juga: Selebgram Ari Pratama Dibunuh di Sebuah Wisma, Pelaku Diduga Pacar Korban

Dalam lobi-lobi tersebut, pembahasan senjata nuklir menjadi salah satu fokus utama.

Namun, berbagai indikasi bahwa Korea Utara masih mengembangkan senjata nuklir justru menjadi dilema.

Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, dituntut untuk meninjau ulang kembali hubungan dengan Korea Utara.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sebut Lansia Jadi Prioritas Penerima Vaksinasi Covid-19, Ini Alasannya

Menurut Michael Studeman, Direktur Amerika Serikat untuk Indo-Pasifik, mengungkapkan bahwa aktivitas yang dilakukan Korea Utara hanya untuk menarik perhatian Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Biden.

Korea Utara bisa jadi telah menjadikan senjata nuklir sebagai alat tawar-menawar, guna meringankan sanksi yang diberlakukan pada mereka.

Aktivitas pengembangan nuklir di Korea Utara juga disetujui oleh International Atomic Energy Agency atau IAEA.

Baca Juga: Jack Dorsey Lelang Cuitan Pertama di Media Sosial Twitter, Harganya Capai 100ribu Dolar AS

Dewan Gubernur IAEA, Rafael Mariano Grossi mengungkapkan bahwa fasilitas nuklir di Yongbyon dan Kangson, Korea Utara kembali aktif.

Ia juga mengatakan upaya Korea Utara melanjutkan pengembangan nuklir jelas-jelas sudah menyalahi aturan yang ditetapkan PBB.

Tindakan tersebut dianggapnya sebagai depply regrettable.

Baca Juga: KAI Luncurkan KA Kertanegara Jurusan Purwokerto-Malang PP, Ada Tarif Khusus untuk Rute Tertentu

Amerika Serikat di bawah administrasi Joe Biden, sejak Januari, telah meninjau kembali hubungan mereka dengan Korea Utara.

Hal itu disebabkan oleh administrasi pemerintahan Amerika Serikat di era Trump gagal membujuk Korea Utara menyerahkan senjata nuklirnya.

Menurut Antony Blinken, pendekatan Amerika Serikat terhadap Korea Utara, bisa jadi mundur beberapa tahap.

Tinjauan hubungan ini dapat menggunakan insentif diplomatik atau bahkan dengan memberikan lebih banyak sanksi.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: mirror.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah