Pertempuran juga menyerang bagian utara Myanmar untuk melancarkan aksi kepada pemberontak etnis Kachin dan pasukan pemerintah.
Negara Thailand sendiri memberikan bantahan tentang tuduhan dari para aktivis yang mengatakan bahwa pengungsi dipaksa kembali.
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Seorang Terduga Teroris Ditembak di Mabes Polri Sore Ini
Baca Juga: Jualan Nasi Goreng Rp400 Juta, Sisca Kohl Kembali Bikin Heboh
Baca Juga: Pencarian Panjang, CVR Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang Jatuh pada Januari Lalu Akhirnya Ditemukan
Namun terdapat salah satu pejabat Thailand lainnya memberikan tanggapan.
Mereka mengatakan bahwa tentara telah mengirim sebagian besar pengungsi untuk kembali sebab dianggap aman oleh pihak Myanmar.
Menurut data dari Assistance Association for Political Prisoners (AAPP) terdapat 653 pemberontak yang telah menjadi korban selama menentang aksi kudeta.
Sebanyak 512 warga sipil telah meninggal dalam tempo dua bulan, dan 141 mengalami luka berat.
Para militer juga menembak mati seorang pria di kota selatan Kawthaung, dan satu orang korban tewas di Myitkyina utara.