PR SOLORAYA - Perlahan tapi pasti, aksi kudeta yang dilakukan oleh militer Myanmar terus mendapat tekanan dari dunia internasional.
Sebelumnya, beberapa negara masih menutup mata atas apa yang terjadi di Myanmar oleh militer setempat. Walau demikian, korban jiwa yang semakin berjatuhan, membuat beberapa negara tersebut kian berubah sikap.
Dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Reuters pada Kamis, 1 April 2021, Inggris memberikan sanksi kepada salah satu konglomerat militer, mengikuti tindakan serupa dari negara-negara Barat lainnya.
Merek busana Next bahkan telah mengumumkan telah menunda pesanan yang berasal dari pabrik di Myanmar.
Baca Juga: Update Virus Corona Indonesia per 2 April 2021, Kasus Covid-19 Meningkat Jadi 1.523.179 Orang
"Telah tenggelam ke titik terendah dengan pembunuhan sewenang-wenang terhadap orang-orang yang tidak bersalah, termasuk anak-anak,” ujar Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab.
Sidang Dewan Keamanan PBB bahkan telah mengutuk keras aksi represif aparat yang dilakukan kepada warga Myanmar. Mereka bahkan telah merencanakan sanksi yang ditujukan kepada Junta atau militer Myanmar.
Rusia, walau menjadi mitra strategis bagi Myanmar, khususnya dalam perdagangan. Juga tidak menutup mata atas kekerasan yang sedang terjadi di Myanmar.