Nyalinya Tak Menciut, Militer China Tetap Latihan di Laut China Selatan Meski Patroli Militer AS Makin Tumbuh

- 9 April 2021, 15:07 WIB
Ilustrasi. China tak gentar melakukan latihan di Laut China Selatan ancaman dari Amerika Serikat mengintai.
Ilustrasi. China tak gentar melakukan latihan di Laut China Selatan ancaman dari Amerika Serikat mengintai. /Reuters/Stringer

PR SOLORAYA – Latihan militer yang dilakukan beberapa negara di Laut China Selatan kian hari kian ramai.

Beberapa waktu lalu, ilmuwan China yang saat ini berada di kapal penelitian kelautan China mengungkapkan adanya kegiatan latihan di lokasi yang tak disebutkan namanya.

Padahal di waktu yang sama kapal penyerang Amerika Serikat (AS) menuju wilayah tersebut.

Melansir laman Aljazeera, media pemerintah melaporkan bahwa China telah mengebor wilayah di Laut China Selatan.

Baca Juga: Ayo Mengaji Ramadhan 2021: Baca Surat Al-Jumu'ah Arab, Latin, dan Artinya

Baca Juga: Karakter Levi Ackerman Mati di Serial Attack on Titan, dr. Tirta: Satu-satunya Kekuatan Manusia di Manga AoT

Aksi China itu bertujuan untuk mengambil inti sedimen dari dasar laut.

Kegiatan China itu dilakukan di perairan yang disengketakan dengan Filipina, dan ketika meningkatnya kehadiran angkatan laut AS di wilayah tersebut.

Pada Kamis, 8 April 2021 kemarin, Ilmuwan China yang berada di kapal tersebut mengatakan bahwa sistem pengeboran dilakukan menggunakan sistem Sea Bull II buatan China.

Alat tersebut digunakan untuk mengeruk inti sedimen sepanjang 231 meter (757 kaki) di kedalaman 2.060 meter (6.760 kaki).

Baca Juga: Nadjib Hamid Wafat, Keluarga Besar Warga Muhammadiyah: Kami Benar-benar Kehilangan

Baca Juga: Salah Satu Mobil Tim Kakak Beradik Podcast Alami Rem Blong hingga Masuk Jurang, Jordi Onsu: Malam Jumat Kliwon

Tidak ada satu pihak pun yang tahu di mana lokasi pengeboran yang dilakukan oleh China tersebut.

Selain China, Malaysia, Filipina, Taiwan, Vietnam, dan Brunei Darusalam juga mengklaim bagian-bagian laut yang memiliki potensi minyak dan gas bumi yang besar.

Ketegangan di wilayah Laut China Selatan semakin meningkat setelah China kepergok mengirim 200 kapal perang di Whitsun Reef, zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina.

Sejak saat itu, AS mulai gencar mengirim kapal perang untuk mencegah aksi curang yang dilakukan China.

Baca Juga: Lakukan Tindakan Tegas soal Larangan Mudik, Pemprov DKI Jakarta Bakal Tutup Terminal Bus di Ibu Kota

Baca Juga: Tersipu saat Ditanya Kedekatannya dengan Billy Syahputra, Memes Prameswari: Auranya Keluar

Angkatan Laut AS mulai mengirim pasukan dengan menggunakan USS Theodore Roosevelt pada Minggu, 4 April 2021 lalu.

Sedangkan pada hari Jumat, AS juga mengirim kapal penyerang amfibi USS Pulau Makin, memasuki jalur laut melalui Selat Malaka.

Aksi AS itu juga membawa kapal amfibi USS San Diego, menuju lokasi yang disengketakan.

Sedangkan pada hari Kamis, kapal militer China disebut mengejar kapal milik Filipina yang ditumpangi masyarakat sipil dan jurnalis di ZEE Filipina.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah