Akan Hadiri KTT ASEAN di Indonesia, Pimpinan Junta Myanmar Dikabarkan Tuai Kecaman

- 17 April 2021, 17:26 WIB
Demonstrasi di Myanmar. Dikabarkan akan hadiri KTT ASEAN di Indonesia, pimpinan junta Myanmar menuai protes dari warga dalam negerinya.
Demonstrasi di Myanmar. Dikabarkan akan hadiri KTT ASEAN di Indonesia, pimpinan junta Myanmar menuai protes dari warga dalam negerinya. /Reuters/Athit Perawongmetha

PR SOLORAYA – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Thailand, Tanee Sangrat, menyebut pimpinan junta Myanmar yakni Min Aung Hlaing akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN (KTT ASEAN) di Indonesia.

Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT ASEAN pada 24 April mendatang, menurut Juru Bicara Kemlu Thailand, pimpinan junta Myanmar akan hadir.

Menghadiri KTT ASEAN di Indonesia tampaknya akan menjadi perjalanan luar negeri pertama pimpinan junta Myanmar, kedatangannya dikonfirmasi Juru Bicara Kemlu Thailand.

Baca Juga: Catat Jamnya, Fenomena Langka Okultasi Mars oleh Bulan akan Terjadi pada Malam Hari Ini

Dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari laman ANTARA, ke-10 negara anggota ASEAN bersiap menghadiri KTT ASEAN mendatang.

Kondisi dalam negeri terkini Myanmar masih belum terlalu stabil usai kudeta pada 1 Februari 2021 silam.

Pihak militer Myamar diduga melakukan kudeta terhadap pemerintahan terpilih yang dipimpin Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Mitos Atau Fakta: Benarkah Berbuka dengan Es Teh Manis Berbahaya bagi Tubuh? Ini Faktanya

Pihak Pemerintah Myanmar yang digulingkan tersebut kemungkinan akan melemparkan kecaman terhadap partisipasi pimpinan junta militer itu dalam KTT ASEAN.

Pihak pendukung Pemerintah Myanmar yang digulingkan lalu membentuk organisasi Pemerintahan Persatuan Nasional (NUG) beberapa waktu lalu.

Organisasi itu telah menyerukan pengakuan internasional dan ASEAN untuk menolak partisipasi pimpinan junta Militer dalam KTT ASEAN tersebut.

Baca Juga: Ramadhan 2021: 3 Kumpulan Surat Pendek untuk Bacaan Salat Tarawih di Rumah

Wakil Presiden NUG, Duwa Lashi La, menyatakan mengganti pemerintahan militer dengan demokrasi dinilai tidak mudah.

"Kami berjanji untuk terus bekerja dengan semua orang etnis untuk menggulingkan kediktatoran militer dan membangun demokrasi federal baru," ujarnya.

Baru-baru ini Pemerintah Militer Myanmar membebaskan ribuan tahanan yang diduga ditangkap sejak kudeta 1 Februari 2021 tersebut.

Baca Juga: RESMI DIBUKA! Simak Daftar 9 Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahap 3 di BLK Solo

Meski begitu, Pemerintah Militer Myanmar bersiap menangkap 832 orang yang diduga menyarakan protes.

Beberapa di antara mereka adalah selebritas Myanmar, aktor, dan penyanyi yang bersuara lantang menentang kudeta.

Pasangan sutradara dan aktor, Christina Kyi dan Zenn Kyi, adalah beberapa di antaranya, mereka ditangkap saat berusaha akan terbang ke Bangkok, Thailand.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah