PR SOLORAYA - Pemerintah Jepang mengatakan negaranya berencana untuk memperkenalkan paspor vaksin untuk memudahkan orang yang telah diinokulasi terhadap COVID-19 dapat melakukan perjalanan internasional.
Paspor ini akan dihadirkan dalam bentuk aplikasi smartphone. Caranya, wisatawan memindai kode QR di bandara sebelum menaiki penerbangan atau saat memasuki negara tersebut.
Rencana ini diharapkan agar Jepang dapat melanjutkan perjalanan bisnis yang telah terhenti selama pandemi.
Baca Juga: Aramco Perusahaan Minyak Terbesar di Dunia Diobral, Investor China Siap Beli Sebagian Sahamnya
Upaya seperti ini sudah lebih dulu dilakukan oleh Uni Eropa, Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara dan China.
"Negara-negara lain melakukannya, jadi Jepang harus mempertimbangkannya juga," kata Taro Kono, menteri yang bertanggung jawab atas upaya vaksinasi di Jepang, dikutip dari Kyodo News.
Menurut Kono, mewajibkan sertifikasi vaksinasi dapat menyebabkan diskriminasi terhadap orang yang tidak dapat atau tidak mau menerima suntikan karena kemungkinan reaksi alergi atau efek samping.
Baca Juga: Dampak Pelonggaran Lockdown, Brasil Catatkan 3.001 Kematian Baru dalam Sehari Akibat Covid-19
Oleh karena itu, untuk menghilangkan kekhawatiran seperti itu, paspor juga akan mencantumkan hasil negatif dari reaksi berantai polimerase dan tes antigen.