Network
PR SOLORAYA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan keadaan darurat di Kota Lod, 15 km di sebelah tenggara dari Kota Tel Aviv.
Hal itu disampaikan langsung melalui akun Twitter resmi perdana menteri Israel @IsraeliPM pada Rabu, 12 Mei 2021.
Benjamin Netanyahu mengadakan diskusi dengan Menteri Pertahanan, Menteri Keamanan Umum, Inspektur Jenderal Kepolisian Israel, Kepala Dewan Keamanan Nasional, Jaksa Agung dan pejabat senior lainnya mengenai kejadian di Lod.
Baca Juga: Berkisah tentang Optimus Prime, Berikut Sinopsis Film Transformers: Age of Extinction yang Tayang Nanti Malam
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setuju untuk mengumumkan situasi darurat khusus di Lod, sebuah kota yang berisi pemukiman campuran Arab dan Yahudi.
Menteri Keamanan Publik Israel Amir Ohana mengumumkan bahwa dia akan segera menjalankan kewenangannya atas masalah yang terjadi di tempat kerusuhan yang meluas dan penuh kekerasan itu.
Disepakati juga bahwa kompi Polisi Perbatasan dari Yudea dan Samaria akan tiba di kota-kota sekitar Lod pada malam ini, Rabu 12 Mei 2021.
Baca Juga: Palestina-Israel Makin Panas, Lebih dari 200 Roket Hujani Kota Tel Aviv dan Sekitarnya
Dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari laman Times of Israel, Benjamin Netanyahu memerintahkan agar para pelanggar hukum ditangani dengan serius dan unit-unit di lapangan diperkuat untuk segera memulihkan ketenangan dan ketertiban di kota.
Ini adalah pertama kalinya penggunaan kekuatan darurat atas komunitas Arab di Israel sejak berakhirnya pemerintahan militer atas orang Arab di Israel pada tahun 1966.
Sebelumnya, dilaporkan setidaknya dua orang tewas di kota Lod, yang juga dikenal sebagai al-Lydd, setelah sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza menghantam daerah itu.
Baca Juga: Jin Goo Buka-bukaan saat Main Drama Descendants of The Sun dan All In, Ini yang Disampaikannya
Peristiwa itu menambah jumlah orang yang tewas di Israel menjadi lima akibat roket yang ditembakkan dari Gaza tersebut.
Beberapa laporan berita mengidentifikasi korban tewas terakhir sebagai seorang wanita Israel dan putranya yang berusia tujuh tahun.
Laporan lain mengatakan keduanya adalah orang Israel keturunan Arab.
Sedangkan otoritas kesehatan di Gaza mengatakan setidaknya 35 warga Palestina, termasuk 10 anak-anak, tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak Senin malam 10 Mei 2021.***
