Dihelat di Tengah Pandemi, Panitia Olimpiade Tokyo Tawarkan Vaksin Gratis kepada Atletnya

- 12 Mei 2021, 15:49 WIB
Ilustrasi. Dihelat di Tengah Pandemi, Panitia Olimpiade Tokyo Tawarkan Vaksin Gratis kepada Atletnya.
Ilustrasi. Dihelat di Tengah Pandemi, Panitia Olimpiade Tokyo Tawarkan Vaksin Gratis kepada Atletnya. /Pixabay/Jeyaratnam Caniceus/

PR SOLORAYA - Sudah setahun lebih pandemi Covid-19 belum kunjung reda dan melumpuhkan beberapa sektor, tidak terkecuali bidang olahraga.

Olimpiade Tokyo yang akan digelar Juli nanti, memiliki masalah polemik terkait waktu penyelengaraan olahraga multievent itu di saat pandemi Covid-19 yang terus merebak.

Untuk antisipasi, ada kabar baik mengenai Olimpiade yang diadakan di Negeri Sakura itu sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Channel News Asia pada 12 Mei 2021.

Baca Juga: Rumah Sakit Indonesia di Gaza Ikut Kena Dampak dari Konflik Israel-Palestina

Jepang bersiap untuk menawarkan vaksinasi Covid-19 secara gratis kepada sekitar 2.500 atlet Olimpiade dan Paralimpiade, termasuk para staf pendukung.

Dengan dana langsung dari Olimpiade, hal ini untuk meredakan kemarahan publik atas lambatnya peluncuran vaksin negara itu.

Dengan waktu kurang dari tiga bulan hingga Olimpiade dimulai, Jepang sedang berjuang untuk menahan lonjakan kasus virus tersebut dan mayoritas penduduk menginginkan Olimpiade dibatalkan atau ditunda untuk kedua kalinya.

Baca Juga: Akhirnya Terjawab, Ini Penyebab Atta Halilintar Tak Undang Ria Ricis ke Pernikahannya

Hanya sekitar 2,6 persen dari populasi Jepang yang sudah divaksinasi hingga saat ini dan laporan bulan lalu bahwa atlet akan diprioritaskan telah memicu kemarahan di media sosial negara itu.

Pekan lalu, Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech, mengatakan mereka akan mendonasikan dosis vaksin COVID-19 mereka melalui Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk membantu menyuntik atlet dan delegasi mereka yang berpartisipasi di Olimpiade dan Paralimpiade.

Pejabat di Komite Olimpiade Jepang dan komite Paralimpiade Jepang mengatakan pada Rabu 12 Mei, bahwa mereka saat ini menanyakan setiap federasi atlet berapa banyak orang yang ingin divaksinasi dan kapan waktunya.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Polres OKU Siagakan Petugas di Posko Penyekatan 24 Jam

"Pejabat kami mengatakan kami akan memastikan bahwa kami tidak menimbulkan masalah bagi seluruh penduduk (Jepang)," kata Miho Kuroda di Komite Paralimpiade Jepang.

Sebuah laporan di harian Yomiuri Shimbun mengatakan vaksinasi bisa dimulai paling cepat Juni, tetapi para pejabat masih belum jelas untuk menjelaskan kapan dan siapa yang akan melakukan vaksinisasi.

Peraturan Jepang mengatakan hanya dokter atau perawat yang dapat memberikan suntikan, serta dokter gigi juga mendapat izin bulan lalu.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Sungkem dengan Bahasa Jawa, Cocok untuk Idul Fitri 2021

IOC, penyelenggara di Jepang dan pemerintah Jepang telah berulang kali berjanji bahwa Olimpiade akan berlangsung sesuai jadwal dari 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang, meskipun kritik tetap merajalela baik di dalam maupun luar negeri.

Pada hari Selasa, artikel New York Times berjudul "Acara Olahraga Seharusnya Tidak Menjadi Penyebar Luar Biasa" menyerukan agar Olimpiade dibatalkan.

"Saatnya mendengarkan sains dan menghentikan sandiwara berbahaya itu," tambahnya.

Baca Juga: Raffi Ahmad Beri THR 2 Pasang Sepatu Merek Balenciaga, Melaney Ricardo: Cuma Lucu-lucuan Langsung Dikirim

Sementara itu, sudah 11.000 orang telah meninggal dan sistem medis telah sangat terganggu oleh gelombang terbaru di negara itu.

Tokyo mencatat 925 kasus baru pada hari Selasa 12 Mei kemarin. Olimpiade Tokyo seharusnya digelar Juli tahun lalu.

Namun apa boleh buat, kasus Covid-19 yang melonjak menyebabkan pengunduran jadwal olahraga terbesar di dunia itu .***

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah