Baca Juga: Bukannya Marah, Kalina Ocktaranny Justru Adem Ayem Ketika Vicky Prasetyo Bawa Anak Perempuan
Salah satu sumber menyebutkan AS ingin memastikan kerja sama dan transparansi yang lebih besar dengan China.
Namun, Kedutaan Besar China di Washington belum menanggapi permintaan komentar pada hari Minggu kemarin.
Pada Minggu 23 Mei lalu, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mencatat bahwa tim yang dipimpin WHO telah menyimpulkan bahwa kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin terjadi pada saat kunjungan ke institut virologi Februari lalu.
Baca Juga: Soal Polemik dengan PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo: Gitu Aja Ditanyain, Saya Ini Orang Jawa
"AS terus menggembar-gemborkan teori tentang kebocoran laboratorium," kata kementerian itu menanggapi permintaan komentar dari Journal.
"Apakah mereka benar-benar peduli tentang asal-usulnya atau hanya mencoba mengalihkan perhatian?" sambungnya.
Sebelumnya, pemerintahan Trump mengatakan pihaknya mencurigai virus itu mungkin telah bocor dari laboratorium China.
Namun hal tersebut langsung dibantah oleh pihak Beijing.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo di Tengah Pandemi, Sebagian Lansia Sudah Divaksinasi untuk Antisipasi Lonjakan Kasus