Network
Dana tersebut bertujuan untuk membantu warga Gaza Palestina dalam menghadapi tantangan hidup yang ditimbulkan oleh serangan Israel baru-baru ini.
Serta untuk berkontribusi pada rekonstruksi fasilitas layanan di Gaza, selain rumah-rumah yang dihancurkan oleh Israel.
Baca Juga: Baik Diminum Setiap Pagi, Simak 7 Manfaat Mengonsumsi Air Lemon Setiap Pagi
Baku tembak terburuk dalam beberapa tahun antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina dimulai pada 10 Mei lalu setelah pasukan Israel menindak pengunjuk rasa di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem.
Sebuah situs tersuci ketiga bagi umat Islam, yang juga dipuja oleh umat Yahudi sebagai Temple Mount.
Dalam 11 hari pertempuran, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, serangan udara dan tembakan artileri Israel di Gaza menewaskan 254 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.900 orang.
Baca Juga: Label Kalori di Kemasan Makanan Tidak Akurat? Begini Faktanya serta Tips untuk Memilih Makanan Sehat
Sedikitnya 12 orang, termasuk dua anak, tewas di Israel akibat serangan roket dan tembakan lainnya dari kelompok bersenjata di Gaza, menurut petugas medis. Sekitar 357 orang di Israel terluka dalam serangan itu.
Upaya diplomatik sedang dilakukan untuk memperkuat gencatan senjata yang ditengahi Mesir.
Pemerintah Mesir juga berencana menawarkan bantuan untuk membangun kembali Jalur Gaza di mana serangan udara Israel menyebabkan kerusakan luas, merusak infrastruktur dan meratakan bangunan.
