Network
PR SOLORAYA – Konflik Laut Cina Selatan nampaknya susah untuk mencapai kata sepakat dan damai.
Dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Express, pakar Laut China Selatan Drew Thompson dari Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan mengatakan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memiliki "kepentingan yang signifikan" dalam menjaga demokrasi Taiwan di tengah kekhawatiran China melihat negara itu sebagai provinsi yang memisahkan diri.
China telah menunjukkan perilaku yang semakin berlawanan terhadap Taiwan, dengan ketegangan yang telah meningkat sejak pembentukan Republik China pada tahun 1949.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 29 Mei 2021, Aquarius Perlu Hati-hati dengan Orang Terdekat
Beijing telah berulang kali mengeluh tentang kapal-kapal Angkatan Laut Amerika Serikat yang mendekati pulau-pulau yang didudukinya di Laut China Selatan, dimana Vietnam, Malaysia, Filipina, Brunei, dan Taiwan semuanya juga memiliki klaim untuk bersaing.
"Amerika Serikat memiliki kepentingan yang cukup signifikan di Taiwan. Mereka ingin mempertahankan status quo yang mencakup Taiwan yang bebas, terbuka, dan demokratis.
"Jika anda berpikir tentang bagaimana perasaan beberapa negara bahwa perdagangan membatasi pilihan kebijakan luar negeri mereka ketika berhubungan dengan China karena mereka adalah mitra dagang yang besar.
"Perlu dicatat bahwa Taiwan adalah mitra dagang terbesar kesepuluh Amerika Serikat dan bagian penting dari rantai pasokan Amerika Serikat,” ungkap Thompson mengatakan kepada acara China Liberated Panda.
