Pasca Serangan 11 Hari Israel, WHO Serukan Bantuan Kesehatan di Seluruh Wilayah Palestina yang Dianeksasi

- 3 Juni 2021, 10:34 WIB
Wilayah Gaza yang terkena imbas konflik Palestina dan Israel porak poranda. Kini, warga tengah menunggu bantuan datang.
Wilayah Gaza yang terkena imbas konflik Palestina dan Israel porak poranda. Kini, warga tengah menunggu bantuan datang. /Reuters/Mohammed Salem

Sebelumnya, serangan Israel ke Gaza yang dimulai pada 10 Mei telah menewaskan sedikitnya 254 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, menurut otoritas kesehatan di Gaza.

Sedangkan, sedikitnya 12 orang, termasuk dua anak-anak, tewas di Israel oleh serangan roket yang dilakukan oleh kelompok bersenjata yang berbasis di Gaza, Hamas.

Baca Juga: Demi Mempercepat UMKM Jabar Go Digital, Ridwan Kamil Gandeng Shopee dalam Membuka Shopee Center

Sementara itu, kepala ICRC meminta lebih dari Rp228 miliar untuk membantu orang-orang di Gaza.

“Ketakutan, kecemasan, dan stres adalah kata-kata kunci yang saya dengar berulang kali hari ini,” kata kepala ICRC Robert Mardini setelah mengunjungi wilayah Gaza yang dihancurkan oleh pemboman Israel.

“Bahkan jika eskalasi lebih pendek dari situasi sebelumnya, akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangun kembali apa yang rusak hanya dalam 11 hari,” tambahnya.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta? Rambut Abdee Slank Digunting dan Antingnya Dicopot oleh Dirut Telkom

“Kami perlu benar-benar meningkatkan dukungan untuk meningkatkan respons kemanusiaan di Jalur Gaza dalam jangka pendek,” ungkap Mardini lagi.

Selama 11 hari melakukan serangan di Gaza, Israel telah menghancurkan 1.800 unit tempat tinggal dan sebagian menghancurkan setidaknya 14.300 lainnya, memaksa puluhan ribu warga Palestina untuk berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola PBB.

Pemboman itu juga melanda sekitar 74 bangunan umum, termasuk kotamadya setempat, menurut angka yang dirilis oleh kementerian informasi Gaza.

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah