Flora dan Fauna Kolombia Terancam oleh Kuda Nil Pablo Escobar, Begini Kata Ahli Biologi

- 9 Juni 2021, 11:07 WIB
Ilustrasi kuda nil. Ahli biologi Kolombia angkat bicara usai flora dan fauna Kolombia terancam oleh kuda nil milik Pablo Escobar.
Ilustrasi kuda nil. Ahli biologi Kolombia angkat bicara usai flora dan fauna Kolombia terancam oleh kuda nil milik Pablo Escobar. /Pixabay/Art Tower

PR SOLORAYA - Dibawa ke Kolombia sebagai hewan peliharaan eksotis oleh gembong narkoba paling terkenal dalam sejarah manusia Pablo Escobar, kuda nil telah berkembang biak dengan sangat cepat selama beberapa dekade terakhir.

Kini jumlah populasi kuda nil tersebut telah membuat kekhawatiran dan menjadi ancaman serius bagi flora dan fauna di Kolombia, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari Oddity Central pada Rabu, 9 Juni 2021.

Diketahui pada 1980-an, Pablo Escobar menyelundupkan empat kuda nil dari kebun binatang Amerika ke Kolombia sebagai hewan peliharaan eksotis.

Baca Juga: Terjangkit Covid-19, Timnas Senior Spanyol Diisolasi Menjelang Euro 2020

Empat ekor kuda nil tersebut disimpan di tempat yang sangat mewah yakni Hacienda Napoles, Puerto Triunfo, Antioquia.

Namun, setelah Pablo Escobar tertangkap dan kekuasaan serta kejayaannya mulai runtuh, empat ekor kuda nil itu dilepaskan ke hutan.

Hidup tanpa pemangsa alami serta didampingi banyaknya sumber air dan iklim yang sesuai, kuda nil itu terus berkembang biak.

Baca Juga: Viral Seorang Gadis Nekat Jual Motor Ayahnya Demi Bertemu Temen Mabar Cowok Malah Terdampar di Bandara

Hasil perkembangbiakan 4 raksasa air itu telah membengkak jumlahnya menjadi sekira lebih dari 100. Menurut para ilmuwan, populasinya dapat mencapai lebih dari 1.400 spesimen pada tahun 2039.

Masyarakat Kolombia menyebut kuda nil itu sebagai "raksasa kokain" karena reputasi mantan pemiliknya, Pablo Escobar.

Padahal, kuda nil itu yang bisa dibilang sebagai hewan liar itu tidak ada hubungannya dengan narkotika, hanya sebatas keinginan Pablo Escobar memeliharanya karena di Kolombia tidak ada populasi kuda nil.

Baca Juga: Terus Meningkat, Penggunaan Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19 di Malaysia Capai 104 Persen

Kini, kuda nil itu menimbulkan ancaman bagi tanaman dan satwa liar lokal, hewan-hewan itu juga bersaing untuk perebutan wilayah dan sumber daya alam.

Yang paling mengkhawatirkan adalah kuda nil liar itu telah mencemari saluran air seperti sungai dan rawa dengan kotoran beracun yang memicu pertumbuhan alga dan menghilangkan oksigen bagi ikan di air.

Meskipun para ilmuwan berulang kali memperingatkan bahwa kuda nil merupakan ancaman bagi satwa liar asli di Kolombia, binatang buas eksotis ini telah menjadi sangat populer di kalangan penduduk setempat.

Baca Juga: Tanggapi Kabar Dugaan Pelecehan oleh Gofar Hilman, Gina S Noer: Penyalahgunaan Kuasa

Terdapat tur dan taman safari yang dibangun di sekitar kuda nil, taman hiburan juga sedang dikerjakan pembangunannya.

Hal tersebut semakin membuat urusan kuda nil liar dengan pihak berwenang akan sedikit bermasalah.

Beberapa ahli telah menyarankan pengebirian sebagai cara untuk mengendalikan populasi kuda nil, tetapi sejauh ini langkah tersebut masih sangat lambat.

Baca Juga: Fabrizio: PSG dan Chelsea Dekati Hakimi, Inter Ajukan Perpanjangan Kontrak untuk Young

Karena rumitnya prosedur rencana pengebirian, hanya satu kuda nil pertahun yang telah dikebiri.

"Jelas bahwa kami merasa kasihan pada hewan-hewan ini, tetapi sebagai ilmuwan, kami harus jujur," kata ahli biologi Kolombia, Nataly Castelblanco.

Castelblanco menyebut kuda nil adalah spesies invasif di Kolombia dan jika kita tidak membunuh sebagian dari populasi mereka sekarang, situasinya bisa di luar kendali hanya dalam 10 atau 20 tahun.

Baca Juga: Rilis Teaser Terbaru, Lee Ha Na Terlihat Akan Hadapi Penjahat Baru di Voice 4

Sejumlah ahli ekologi Kolombia telah menyarankan bahwa pemusnahan kuda nil sebelum populasinya menjadi besar untuk dikendalikan memang diperlukan.

Membunuh sekira 30 ekor dari mereka setiap tahun mungkin cukup untuk menyelamatkan satwa liar setempat.

Di sisi lain, hewan liar ini memiliki banyak penggemar di kalangan masyarakat Kolombia, jadi tindakan pemusnahan akan sulit dilakukan dalam waktu dekat.

Baca Juga: Umumkan Lulus S2 dari Stanford University, Maudy Ayunda Tampil Stunning dengan Kebaya dan Jarik Khas Indonesia

Sementara itu, kuda nil Pablo Escobar terus berkembang biak dan menjelajahi wilayah di Amerika Selatan.

Ada penampakan kuda nil hingga 370 kilometer jauhnya dari Hacienda Napoles yang menunjukkan bahwa hewan itu menyebar di lembah sungai terbesar di Kolombia.

“Ini adalah kawanan kuda nil terbesar di luar Afrika yang merupakan wilayah asal mereka,” kata dokter hewan dan konservasionis Carlos Valderrama.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Oddity Central


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x