PR SOLORAYA - Pasca Israel melakukan gencatan senjata dan berhenti menyerang Palestina satu bulan yang lalu, kini suasana di Yerusalem Timur kembali memanas.
Israel kembali melancarkan serangan ke wilayah Yerusalem Timur, karena menganggap adanya kegiatan ilegal yang dilakukan warga Palestina.
Usai Naftali Bennet diangkat sebagai Perdana Menteri Israel yang baru, dan mengizinkan pawai bendera di Yerusalem Timur, muncul beragam pro dan kontra.
Para penganut Yahudi Ortodoks di Israel menyambutnya dengan gembira. Sebaliknua, warga Palestina yang terancam hak-haknya melakukan protes.
Baca Juga: Update Virus Corona Dunia 17 Juni 2021, Total Kasus Covid-19 Mencapai 177,7 Juta Jiwa
Dalam pawai tersebut, pemerintah Israel rela menerjunkan sejumlah aparat hingga pasukan berkuda.
Tentara dan pasukan Israel tak ragu menyerang warga Palestina yang dinilai mengganggu mereka.
Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel "Tentara Israel Tembak Kepala Pemuda Palestina Saat Protes Pendirian Pos Pemukiman" sejumlah warga Palestina bahkan menjadi korban dalam aksi tersebut.
Seorang pemuda Palestina ditembak di kepala oleh tentara Israel di Tepi Barat pada Rabu, 16 Juni 2021 waktu setempat.
Saksi mata mengatakan pemuda itu terluka parah usai ditembak saat protes terhadap pendirian pos pemukiman di tanah mereka di Jabal Sabih.
Pasukan Israel tak ragu melukai warga Palestina yang menolak kebijakan Bennet.
Bentrokan pun tak terelakkan, sejumlah video dan foto menunjukkan bagaimana kasarnya Tentara Israel memperlakukan warga Palestina.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Adei LIDA Nyaris Pingsan di Panggung hingga Sinopsis Ikatan Cinta
Kekerasan pecah di sejumlah tempat, salah satunya di Jalan Nablus dekat Bab Al-Amoud, Yerusalem Timur. Tentara Israel mengusir paksa dan menggiring warga Palestina keluar dari area pawai bendera.
Seorang jurnalis independen, Muhammad Smiry mengunggah potongan video penyerangan warga Palestina oleh Tentara Israel.
Dalam video tersebut, tampak warga Palestina didorong-dorong dan dipukul Tentara Israel agar tidak beraktivitas di jalanan Yerusalem.*** (Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)