Banjir Melanda Bhutan Sebabkan 10 Orang Tewas, Warga Negara China dan India Jadi Korban

- 18 Juni 2021, 20:47 WIB
Banjir di Bhutan.
Banjir di Bhutan. /Reuters/Navesh Chitrakar

PR SOLORAYA - Tanah longsor dan banjir bandang yang dipicu oleh hujan lebat melanda Nepal pekan ini dan telah menewaskan 10 orang.

Pejabat setempat mengatakan satu pekerja dari India dan dua pekerja China di sebuah proyek pembangunan, sementara 25 orang masih hilang.

Hal tersebut diberitakan sebagaimana dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari Reuters pada Jumat 18 Juni 2021.

Mayat ketiga pekerja itu ditemukan di dekat kota Melamchi di distrik Sindhupalchowk, timur laut Kathmandu yang masih dilanda banjir bandang pada Rabu, 16 Juni kemarin.

Baca Juga: Hobi Dengarkan Musik saat Mandi, Jin BTS Ungkap 8 Lagu Favoritnya di Kamar Mandi

Akibatnya, administrator distrik, Baburam Khanal menyebutkan sudah banyak orang terpaksa meninggalkan hunian mereka.

"Warga negara asing itu bekerja untuk sebuah perusahaan China yang sedang membangun proyek air minum," ujarnya pada Reuters.

Kementerian Dalam Negeri Nepal mengatakan pada Kamis malam kemarin bahwa 25 orang hilang dalam banjir di Sindhupalchowk, sebuah distrik pegunungan yang berbatasan dengan wilayah Tibet.

Hujan Muson biasanya dimulai pada bulan Juni hingga September telah menelan ratusan korban di sebagian besar di daerah pegunungan Nepal tiap tahunnya.

Baca Juga: Euro 2020: Kombinasi Skuad Inggris - Skotlandia XI

Pihak berwenang menyatakan ratusan orang terpaksa pindah ke tempat penampungan darurat, termasuk sekolah, gudang dan tenda.

Badan-badan bantuan mengatakan krisis tahun ini dapat menambah kesengsaraan sosial serta ekonomi negara yang terpukul keras oleh virus corona.

Sejauh ini, maraknya kasus positif menjadikan Nepal salah satu negara dengan tingkat infeksi tertinggi di dunia.

"Mereka yang kehilangan rumah tidur ada di pusat komunitas," kata John Jordan dari badan amal World Neighbors yang berbasis di AS.

Baca Juga: Marcus dan Kevin Menang di Pertandingan Simulasi Olimpiade Tokyo 2020, The Minions Merasa Kurang Maksimal

Kepadatan dari pengungsian juga bisa meningkatkan risiko bagi masyarakat yang pulih dari Covid-19.

Sebelumnya, hujan deras di negara Asia Selatan itu sejak Selasa, 15 Juni lalu sudah merusak beberapa akses warga.

Seperti hancurnya jalanan, putusnya jembatan, menghanyutkan peternakan ikan dan ternak, serta menghancurkan rumah-rumah.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah