Warga Arab Saudi yang Bunuh Jurnalis Jamal Khashoggi Disebut Ikuti Pelatihan Paramiliter di AS

- 23 Juni 2021, 11:38 WIB
Empat warga Arab Saudi yang telah membunuh jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi, dikabarkan mendapat pelatihan paramiliter di AS.
Empat warga Arab Saudi yang telah membunuh jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi, dikabarkan mendapat pelatihan paramiliter di AS. /REUTERS/Sarah Silbiger

PR SOLORAYA - Empat warga Arab Saudi yang berperan dalam pembunuhan jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi, pada tahun 2018 dilaporkan telah menerima pelatihan paramiliter di Amerika Serikat di tahun sebelumnya.

Dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari Reuters, sebelum insiden pembunuhan Jamal Khashoggi, pelatihan paramiliter yang dilakukan warga Arab Saudi itu ada di bawah kontrak yang telah disetujui Departemen Luar Negeri AS pada tahun 2017.

Pelatihan paramiliter warga Arab Saudi tersebut diberikan oleh Tier 1 Group yang dimiliki oleh perusahaan ekuitas swasta, Cerberus Capital Management.

Baca Juga: Lee Ha Na Ungkap Serunya Bermain Peran Ganda di Drama Korea Voice 4

Cerberus Capital Management memberikan pelatihan paramiliter yang bersifat defensif dan dirancang untuk melindungi para pemimpin Arab Saudi.

Ketika ditanyai tentang perkara pelatihan paramiliter ini, Cerberus tidak segera menanggapi. Di sisi lain, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan bahwa di bawah undang-undang, pihak departemennya tidak dapat berkomentar terhadap aktivitas pertahanan berlisensi yang dituduhkan dalam pelaporan media.

Price juga menyebutkan bahwa kebijakan AS terhadap Arab Saudi akan memprioritaskan supremasi hukum dan menghormati hak asasi manusia.

Baca Juga: Begini Cara Daftar Pelatihan dan Sertifikasi BPPTIK Kominfo Gelombang Tujuh 2021

Jamal Khashoggi, warga AS yang mengkritik Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman, di kolom opini Washington Post dikabarkan dibunuh dan dipotong-potong tubuhnya oleh tim operasi suruhan sang pangeran pada tahun 2018.

Pembunuh Jamal Khashoggi diketahui berkaitan dengan Pangeran Arab Saudi itu saat ia berada di konsulat kerajaan di Istanbul pada Oktober 2018 lalu.

Berdasarkan laporan intelijen AS, Mohammed bin Salman telah menyetujui operasi untuk menangkap atau membunuh Jamal Khashoggi.

Baca Juga: Denny Darko Terawang Pernikahan Rizky Billar, Lesti Kejora Diminta Sabar Selama 5 Tahun, Ada Apa?

Eksekutif Senior Cerberus, Louis Bremerm mengonfirmasi peran perusahaannya dalam pelatihan empat anggota tim pembunuh Jamal Khashoggi tersebut.

Saat itu, ia memberikan jawaban tertulis atas pertanyaan dari anggota Kongres AS sebagai bagian dari pencalonannya tiga tahun lalu untuk mendapat posisi pekerjaan senior di markas Departemen Pertahanan Pentagon AS saat Pemerintahan Presiden Donald Trump.

Sementara itu, anggota parlemen berkata tidak pernah menerima jawaban Bremer berbentuk dokumen itu karena pemerintahan Trump tampaknya tidak mengirim mereka ke Kongres sebelum membatalkan pencalonan Bremer.

Bremer mengatakan Departemen Luar Negeri AS dan lembaga pemerintah lainnya bertanggung jawab untuk memeriksa pasukan asing yang dilatih di wilayah AS.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x