Sistem kontrak diperkenalkan pada 2016 oleh pemerintah sebelumnya dan seharusnya menjadi langkah stop-gap untuk memastikan petugas medis, yang diharuskan bekerja lima tahun pertama dalam pelayanan publik, bisa mendapatkan posisi housemanship lebih cepat.
Tetapi tanpa rencana jangka panjang tentang bagaimana dokter, perawat, dan lainnya akan diserap ke dalam sistem seakan merasa dibiarkan di bawah tekanan wabah Covid-19 yang tak terkendali.
"Pemogokan ini simbolis, namun menunjukkan bahwa kami serius," ujar Dr Kamal.***