Network
PR SOLORAYA - Amerika Serikat dan China menyambut baik keputusan Korea Utara dan Korea Selatan dalam memulihkan kembali komunikasi hotline yang sempat terputus 13 bulan.
Hal itu disambut baik meski terdapat ketegangan bilateral yang sering mempersulit Amerika Serikat maupun China dalam menemukan titik temu pada permasalahan Korea Utara.
Sebelumnya, Gedung Biru Korea Selatan membuat pengumuman mengejutkan pada Selasa kemarin, 27 Juli 2021, bahwa kedua Korea itu telah membangun kembali saluran komunikasi setelah melakukan pertukaran panggilan antara pemimpin kedua negara.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Satu Wanita dan Cari Tahu Senjatamu untuk Menggoda
Keputusan tersebut muncul sekira 13 bulan setelah Korea Utara mengklaim telah memotong saluran komunikasi hotline antar kedua Korea pada Juni 2020.
Sebagaimana dikutip PRSoloRaya.com dari NK News pada Rabu, 28 Juli 2021, Pemerintah Amerika Serikat mendukung penuh keputusan dibukanya kembali dialog kedua Korea.
"Kita mendukung dialog dan keterlibatan antar Korea, dan tentu saja menyambut baik pengumuman pemulihan hotline tersebut," ujar Jalina Porter, Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Baca Juga: Rilis 14 Aturan Kegiatan Keagamaan selama PPKM, Gus Yaqut: Ikhtiar Lanjut Lebih Ketat
"Diplomasi dan dialog sangat penting demi mencapai denuklirisasi lengkap dan membangun perdamaian permanen di Semenanjung Korea," ujarnya.
Sementara itu, Pemerintah China turut mendukung keputusan pemulihan hotline yang menurut mereka, itu adalah langkah positif bagi hubungan antar Korea.
"Sebagai tetangga dekat Semenanjung Korea, kami selalu mendukung Korea Selatan dan Korea Utara dalam meningkatkan hubungan mereka, memajukan rekonsiliasi, dan kerja sama melalui dialog dan konsultasi," ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.
Baca Juga: 20 Link Twibbon Hari Bhakti TNI AU 2021, Cocok Dibagikan di Media Sosial
“Kami berharap konsensus dan langkah-langkah terbaru ini akan memainkan peran positif dalam meningkatkan dan menumbuhkan hubungan kedua Korea," ujarnya.
Lebih lanjut, laporan terbaru menunjukkan bahwa Korea Utara dan Korea Selatan tengah dalam pembicaraan mengenai dibukanya kembali kantor diplomasi yang menghubungkan kedua Korea.
Selain itu, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un juga sedang mempersiapkan pertemuan puncak dalam upaya pemulihan hubungan yang selama satu tahun terakhir selalu menegang.***
