Eropa Jadi Pusat Pandemi Covid-19, Austria Jadi Negara Pertama yang Lockdown

- 23 November 2021, 14:44 WIB
Ilustrasi lockdown - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari memaparkan makna lockdown yang sulit dilakukan di Indonesia karena alasan ini.
Ilustrasi lockdown - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari memaparkan makna lockdown yang sulit dilakukan di Indonesia karena alasan ini. /Pixabay/Queven /

 

BERITASOLORAYA.com - Benua Eropa sekali lagi telah menjadi pusat pandemi Covid-19 Global hingga mendorong penguncian pertama sejak Maret 2020.

Austria sendiri kini menjadi negara pertama di Eropa barat yang kembali lockdown setelah vaksin diluncurkan.

Terhitung mulai Senin, 22 November 2021, Austria sudah menutup toko-toko, bar, dan kafe yang tidak penting ketika beban kasus Covid-19 melonjak meningkatkan momok musim dingin kedua berturut-turut dalam kondisi beku.

Baca Juga: Viral ! Nirina Zubir Marah Dan Walk Out Di Tengah Wawancara Dengan TV One

Dilansir dari Pikiran Rakyat, Selain Austria, Jerman juga sudah memperketat pembatasan di negaranya untuk mengendalikan gelombang infeksi yang memecahkan rekor.

Kanselir Angela Merkel juga memberikan pernyataan, kalau pasar saham Eropa mengalami penurunan imbas hasil obligasi yang turun.

Eropa lagi-lagi menjadi pusat pandemi, setelah tahun lalu juga menjadi pusat pandemi dengan angka terinveksi yang cukup parah.

Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Hati Yang Sakit Dan Hati Yang Sehat

Tentu kita masih ingat kasus di negara Italia, dimana negara tersebut menjadi negara Eropa yang cukup parah terkenal efek pandemi di awal-awal.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn, yang mendesak masyarakat untuk divaksinasi, mengatakan dia yakin bahwa pada akhir musim dingin semua orang di Jerman akan "divaksinasi, sembuh atau mati" .

Di Austria sendiri orang-orang bekerja dari rumah dan tempat-tempat umum juga ditutup. Mulai dari kafe, restoran, bar, teater,  dan juga toko-toko juga tutup selama 10 hari.

Baca Juga: Kesalahan Hebat Yang Pasti Kita Alami

Orang mungkin meninggalkan rumah karena sejumlah alasan, seperti pergi ke tempat kerja, membeli kebutuhan pokok, atau berjalan-jalan.

Pemerintah Austria sendiri sudah mengumumkan wajib vaksin mulai 1 Februari. Tapi, masih banyak orang Austria yang skeptis saat itu tentang vaksinasi.

Belum lagi berita-berita hoax yang bergulir tentang vaksinasi.

Kini, kembalinya pembatasan ketat pemerintah di Austria telah membawa sekitar 10.000 pengunjuk rasa ke jalan-jalan Wina pada hari Sabtu, dan protes berubah menjadi kekerasan di Brussels dan di seluruh Belanda selama akhir pekan.

Baca Juga: Minta Negara di Asean Tidak Khawatir, Xi Jinping Sebut China Tidak Ingin Mendominasi.

Di Ceko dan Slovakia sendiri, sudah melarang orang yang tidak divaksin untuk masuk ke dalam layanan pub.

Sekitar sepertiga orang Austria tidak divaksinasi, dan kini Austria menjadi salah satu negara dengan inveksi tertinggi di Eropa barat. ***

Editor: Novrisia Yulisdasari

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x