Seperti yang telah diketahui, invasi Rusia atas Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari 2022 lalu telah membuat ribuan nyawa warga sipil melayang.
Tak hanya itu, serangan rudal menyebabkan banyak orang kehilangan kediaman atau tempat berlindung dan sanksi keuangan yang berat dari Barat.
Menurut Putin, kondisi yang berlangsung akibat peperangan menjadi alasan Rusia menguatkan relasi perdagangan dengan beberapa negara lain seperti China, India, dan Iran.
Pemerintah Rusia mengungkapkan bahwa negaranya telah mengirimkan pasukan guna menurunkan kemampuan militer tetangganya.
Dengan demikian, pemerintah dapat mencegah terjadinya ancaman yang berasal dari negara Barat, membasmi nasionalis, dan membela penutur bahasa Rusia di wilayah timur.
Sedangkan Ukraina menyatakan invasi yang dilakukan Rusia merupakan perampasan tanah bergaya kekaisaran.***