Puing Roket Long March 5B Milik China Jatuh di Dekat Kalimantan

- 3 Agustus 2022, 19:32 WIB
Roket Long March 5B milik China
Roket Long March 5B milik China /REUTERS/Carlos Garcia Rawlins/REUTERS

Biasanya, pendorong inti roket segera turun kembali ke bumi setelah dibuang. Namun, benda seberat 23 ton ini justru menemani segmen stasiun ruang angkasa sampai ke orbit.

Karena gesekan yang disebabkan roket dengan udara di bagian atas atmosfer, pendorong inti roket segera mulai kehilangan ketinggian dan membuatnya kembali masuk ke bumi dengan tidak terkendali.

Baca Juga: Kasus Penembakan Brigadir J Belum Juga Usai, Mahfud MD: Bukan Kriminal Biasa

Orang-orang di Sarawak melaporkan penampakan puing-puing roket di media sosial. Banyak yang percaya pada awalnya bahwa itu adalah kembang api dan juga hujan meteor atau komet yang melintas.

Ini adalah penerbangan ketiga Long March 5B, roket terbesar China. Program luar angkasa negara itu membutuhkan kendaraan yang begitu besar dan kuat untuk membawa suku cadang ke orbit untuk perakitan stasiun luar angkasanya.

Pada penerbangan uji pertamanya tahun 2020, roket Long March 5B mengangkat kapsul astronot yang dapat digunakan kembali tanpa awak ke orbit. 

Baca Juga: Resep Gulai Ayam Enak, Cocok Jadi Menu Harian atau Suguhan Tamu

Pendorong intinya jatuh di desa-desa di Pantai Gading di Afrika Barat, menyebabkan kerusakan pada properti namun tidak ada korban luka dan tewas.

Penerbangan keduanya pada tahun 2021 membawa Tianhe, sebuah modul utama untuk stasiun luar angkasanya. Pendorong intinya jatuh di Samudra Hindia.

Roket Long March 5B akan kembali diluncurkan pada bulan Oktober 2023 untuk membawa satu modul laboratorium lagi, yaitu teleskop ruang angkasa orbital. Peluncuran tersebut disebut misi terakhir untuk roket Long March 5B.

Halaman:

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: The New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah