Network
Mengingat kamp pengungsian telah penuh, sebagian warga Pakistan yang terlantar terpaksa mencari tempat berlindung mereka sendiri.
Tak hanya rumah warga, jembatan ataupun jalan raya juga rusak terendam air. Selain itu, tanaman-tanaman penting juga telah hilang terbawa arus banjir.
Pihak berwenang dan badan amal sedang berjuang untuk mempercepat pengiriman bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak banjir monsun ini.
Namun beberapa upaya pengiriman tersebut mengalami kendala akibat terputusnya jalan raya dan jembatan, juga masalah air yang sangat dingin menambah terhambatnya aksi penolongan tersebut.
Baca Juga: Kesejahteraan Menanti Guru TK, SD, SMP, SMA, dan SLB dengan 4 Agenda Kemdikbud Ini. Yuk Simak...
Dilansir BeritaSoloRaya.com dari Theguardian, Sharif mengatakan bahwa banjir tahun ini menghancurkan musim panen.
Oleh karena itu, pemerintah saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengimpor gandum guna menghindari kekurangan makanan untuk setiap warga Pakistan.
Setiap tahunnya Pakistan memang menerima hujan lebat yang sering kali merusak, namun yang terjadi saat ini adalah yang terparah selama tiga dekade terakhir.
Banyak dari warga dan juga pejabat mengklaim perubahan iklim dan cuaca ekstrem adalah faktor yang memengaruhi banjir monsun tahun ini semakin parah.
