Dampak Penyusutan Terhadap PDB Jepang
Adanya kondisi resesi, Jepang kehilangan statusnya sebagai negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia. Saat ini, Jerman menggantikan posisi Jepang sebagai negara dengan PDB nominal terbesar ketiga di dunia.
PDB Jepang untuk tahun 2023, yang tidak disesuaikan dengan inflasi, berada di angka 591,48 triliun yen (1 yen = Rp104,17) atau setara dengan 4,21 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp15.585).
Ukuran ini lebih kecil dibandingkan dengan ukuran ekonomi Jerman yang mencapai 4,46 triliun dolar AS, seperti yang dilaporkan oleh media setempat.
Pertumbuhan Ekonomi Riil Jepang
Meskipun mengalami resesi, ekonomi Jepang menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sepanjang tahun 2023.
Pada tahun tersebut, Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang secara riil mengalami ekspansi sebesar 1,9 persen. Pertumbuhan ini didukung oleh pertumbuhan ekspor sebesar 2,6 persen dan impor sebesar 1,7 persen.
Dalam hal ukuran ekonomi, PDB Jepang dalam yen dan dolar AS memberikan gambaran yang menarik. PDB Jepang pada tahun 2023 mencapai 591,48 triliun yen atau setara dengan 4,21 triliun dolar AS.
Meskipun jumlahnya besar, ukuran ini lebih kecil dibandingkan dengan ukuran ekonomi Jerman yang mencapai 4,46 triliun dolar AS. Perbedaan ini menunjukkan bahwa Jepang telah kehilangan statusnya sebagai negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia.
Implikasi Global
Penyusutan ekonomi Jepang memiliki implikasi yang signifikan terhadap pasar global dan hubungan perdagangan internasional. Jepang merupakan salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia dan merupakan salah satu mitra dagang utama bagi banyak negara.