Tangkal Omicron, Inilah Efektivitas Obat Molnuvirapir dan Paxlovid untuk Virus Covid-19

8 Januari 2022, 20:48 WIB
ilustrasi obat. Apa Itu Doping di Sepak Bola dan Fakta Kasus Doping Thailand yang Sebenarnya /pexels.com/Pietro Jeng/

BERITASOLORAYA.com- Apoteker, Novan Yusuf yang bergelar Magister Farmasi Klinik Apoteker menyampaikan efektivitas dari obat Molnuvirapir dan Paxlovid.

Obat Molnuvirapir dan Paxlovid, telah teruji untuk menangani virus Covid-19. Hal ini Novan Yusuf sampaikan melalui kanal Youtube National Hospital Surabaya, pada Jumat, 8 Januari 2022.

Novan Yusuf mengatakan bahwa obat Molnuvirapir dan Paxlovid dapat menurunkan gejala yang lebih parah bagi orang yang terpapar virus Covid-19.

Baca Juga: BTS Memenangkan Penghargaan Di Acara Golden Disc Awards 2022

“Dikabarkan dari penelitiannya berbicara bahwa Molupiravier ini dapat menurunkan resiko orang masuk rumah sakit serta tingkat kematian hingga 50% dari 700 orang,” kata Yusuf.

Lebih lanjut, Yusuf juga mengatakan untuk obat Paxlovid mengambil sampel yang lebih banyak dari Molnuvirapir yaitu 1200 orang yang diuji coba.

“Sementara untuk Paxlovid itu lebih banyak lagi, jadi dia sampelnya 1200 orang, dia dapat menurunkan kurang lebih 89% orang masuk rumah sakit dan juga tingkat kematian,” ujar Yusuf.

Untuk efektivitas kedua obat Covid-19 tersebut adalah dapat menghambat virus Covid-19 mereplikasi lebih banyak dan meringankan tingkat keparahan yang lebih tinggi lagi.

Sebelum obat Molnuvirapir dan Paxlovid dirilis terdapat tiga fase yang harus dilewati yaitu terbagi menjadi pre klinik hingga uji klinik.

Untuk uji klinik fase satu dilakukan dengan melihat keamanan obat, fase kedua obat tersebut diberikan kepada penderita Covid-19.

Baca Juga: Curahan Hati Ashanty Dihujat Netizen, Terinfeksi Covid-19 Setelah Pulang dari Turki

“Di fase tiga ini kita tidak hanya berbicara tentang efektivitas, tapi juga berbicara mengenai keamanannya diuji, apakah dari sekian banyak sampel ada yang terkena efek samping atau efek yang tidak diinginkan,” kata Yusuf.

Selain itu, Yusuf juga memaparkan bahwa obat Molnuvirapir untuk efek samping yang akan ditimbulkan dapat menimbulkan diare, dengan kurang lebih 3% dari 700 orang yang mengalaminya.

“Lalu kurang dari satu persen, dia (Molnuvirapir) itu ada efek sampingnya muntah dan juga pusing,” kata Yusuf.

Sementara untuk Paxlovid mempunyai efek samping yang lebih kecil yaitu kurang dari satu persen, dilaporkan dapat menimbulkan diare lalu mual dan muntah. 

“Kalau dari hasil penelitiannya yang dijadikan penderita atau yang diberikan obat ini adalah orang-orang dengan gejala ringan sampai sedang, orang-orang yang menderita Covid dari gejala ringan sampai sedang,” ucap Yusuf.

Baca Juga: Ditanya Boy Wiliam Soal Bayaran di Layangan Putus, Ini Jawaban Reza Rahadian

 Obat Covid-19 sendiri tidak diperkenankan untuk gejala-gejala berat, namun semua kembali kepada keputusan dokter yang merawat pasien Covid-19.

“Juga ada justifikasi dari dokter  juga bisa berubah tergantung dari kondisi pasien juga bagaimana,” jelas Yusuf.

Sebagai informasi obat Molnuvirapir dan Paxlovid dapat diminum sampai lima kali sehari dengan dosis, untuk meminum obat Molnuvirapir dua kali minum dengan sekali konsumsi 800 mg.

“Untuk Paxlovid, dia dua kali satu tablet, berisi 300 mg nirmatrelvir, ditambah 100 mg ritonavir. Khusus untuk Paxlovid jangan digerus, tabletnya harus ditelan secara utuh,” ujar Yusuf.

Molnuvirapir dianjurkan digunakan dari umur 18 tahun ke atas, namun untuk ibu hamil dan menyusui tidak direkomendasikan menggunakan obat tersebut.

Baca Juga: Tips Membeli dan Menggunakan Barang Ala Menteri Keuangan Sri Mulyani

Selain itu, untuk gangguan ginjal dan hati, obat Molnuvirapir diperbolehkan dikonsumsi dengan syarat dosis normal.

Sementara untuk obat Paxlovid batasannya lebih luas yaitu 12 tahun ke atas atau dengan berat badan lebih dari 40kg.

Untuk gangguan ginjal dan hati, untuk Paxlovid harus disesuaikan untuk penderita gangguan ginjal, dosisnya harus disesuaikan kembali dengan menanyakan ke apoteker dan dokter yang menangani pasien.

Tidak jauh berbeda dengan obat Molnuvirapir, Paxlovid juga tidak diperkenankan digunakan untuk ibu hamil dan menyusui.

Perlu diketahui untuk pasien Covid-19 yang ingin menggunakan obat lain disamping obat Covid-19 harus dikonsultasikan dulu ke dokter.

Baca Juga: 9 Universitas yang Tidak Mau Dinomorduakan dalam Pilihan SNMPTN 2022

Obat Molnuvirapir dan Paxlovid sudah mendapatkan izin dari Food, Drug, Administration (FDA) dan sudah mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) dari bulan September hingga Desember 2021 lalu.***

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Youtube National Hospital Surabaya

Tags

Terkini

Terpopuler