Dan kemudian ada potensi kebiasaan itu memperburuk gejala Covid-19, berpotensi menyebabkan kasus yang parah dan meningkatkan risiko kematian akibat virus corona baru.
Vape itu mematikan juga membuat ketagihan. Vaping bisa sama berbahayanya dengan merokok sebungkus rokok sehari.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Terkait Ashanty yang Terkena Omicron Covid-19.
Saat Anda melakukan vape, Anda menghirup cairan (atau jus elektronik) dari kartrid yang terpasang pada perangkat vaping.
Selain nikotin, cairan itu bisa mengandung lusinan bahan kimia dan perasa lainnya.
Anak-anak dan remaja sangat tertarik pada vaping, sebagian berkat rasa yang menarik seperti permen karet, mangga, dan mint.
Baca Juga: Lirik dan Makna Lagu Bintang di Surga – Noah
Penggunaan vape pada siswa sekolah menengah naik 900 persen antara 2011 dan 2015, menurut Surgeon General AS.
Berhenti dari vaping bisa jadi sulit, sama seperti mencoba berhenti merokok. Walau berhenti bisa jadi sulit bagi tubuh, Anda akan mulai mendapat manfaat segera setelah Anda memutuskan untuk menghentikan kebiasaan itu.
Baca terus untuk mengetahui dengan detail, apa yang terjadi di tubuh Anda begitu Anda berhenti vaping.