Segera Vaksin Booster Covid-19, Jokowi Ajak Masyarakat Indonesia Lakukan Vaksinasi sebagai Penguat Kedua Imun

- 25 November 2022, 12:34 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan vaksinasi booster kedua dengan menggunakan vaksin dalam negeri, Indovac.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan vaksinasi booster kedua dengan menggunakan vaksin dalam negeri, Indovac. /Instagram @jokowi/

BERITASOLORAYA.com – Penyebaran pandemi Covid-19 saat ini sudah dapat terkendali melalui berbagai kebijakan pemerintah.

Salah satunya kebijakan tentang vaksinasi yang diwajibkan kepada masyarakat Indonesia. Vaksinasi yang dilakukan harus secara lengkap.

Hal ini pun dilakukan oleh Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi mengajak masyarakat agar segera vaksin Booster Covid-19.

Baca Juga: Upayakan Net Zero Emission, Begini Ungkap Menkeu Sri Mulyani Soal Komitmen Pemerintah Indonesia

Ajakan vaksinasi booster Covid-19 tersebut dilaksanakan oleh Jokowi di Istana Kepresiden Bogor, Jawa Barat, pada Kamis 24 November 2022.

Vaksinasi booster Covid-19 yang dilakukan oleh Jokowi sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk turut divaksin.

Terutama bagi tenaga kesehatan, lansia dan masyarakat yang beresiko tinggi melakukan interaksi di luar rumah.

“Pada pagi hari ini saya tadi baru saja di vaksin booster, vaksin penguat, dan ini saya ajak seluruh masyarakat,” tutur Jokowi dilansir BeritaSoloraya.com dari presidenri.go.id pada 25 November 2022.

Baca Juga: Guru dan Kepala Sekolah Kriteria Ini Bisa Daftar Guru Penggerak Angkatan 9, 10, Simak Info Lengkap Kemdikbud

“Utamanya tenaga kesehatan, utamanya lansia dan juga orang-orang yang interaksinya tinggi antar masyarakat,” kata Jokowi lebih lanjut.

Perlu diketahui bahwa saat ini sudah terdapat 205 juta dosis pertama yang disuntikkan kepada masyarakat.

Kemudian terdapat 172 juta dosis vaksin kedua, lalu 66 juta dosis vaksin penguat pertama dan 730 ribu dosis vaksin penguat kedua yang sudah disuntikkan.

Jokowi menegaskan bahwa vaksinasi penguat penting dilakukan agar dapat meningkatkan imunitas sekaligus mencegah penularan Covid-19.

Baca Juga: Upah Minimum Tahun 2023 Mengalami Perubahan? Begini Penetapan Formula dari Kemnaker

“Agar imunitas kita terjaga dan dapat memutus penularan Covid dari orang ke orang, ini yang paling penting,” ucap Jokowi tegas.

Selanjutnya diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait capaian vaksinasi booster.

Disebutkan bahwa terdapat 84 persen dari kasus Covid-19 dinyatakan meninggal dunia dan belum memperoleh vaksinasi penguat.

Kemudian saat ini, terdapat 74 persen kasus Covid-19 yang memperoleh perawatan di rumah sakit terkait gejala sedang dan gejala berat tersebut belum di suntikan vaksinasi penguat.

Baca Juga: Lirik dan Makna Lagu Remedy – Adele, Mewakili Perasaan Cinta Seorang Ibu kepada Anaknya

Menurut Menkes tersebut masyarakat yang baru divaksin booster baru mencapai 66 juta dosis sementara target yang harus dicapai adalah 234 juta masyarakat sudah di booster.

“Jadi buat teman-teman, buat masyarakat, tolong diingatkan agar cepat-cepat di booster. Baru 66 juta dari 234 juta target sasaran yang di booster,” ungkap Budi Gunadi.

“Cepat di booster, khususnya untuk tenaga kesehatan dan lansia diatas 60 tahun juga segera dilakukan booster yang kedua,” lanjutnya.

Sebagai informasi, pada saat melakukan vaksin Covid-19, Presiden Jokowi menggunakan vaksin IndoVac ketika divaksinasi Covid-19 booster atau penguat kedua.

Baca Juga: Kabar Gembira! BKN Ungkap 5 Strategi Perubahan Pelayanan Kepegawaian dari Badan Kepegawaian Negara

Menteri Kesehatan Budi Gunadi menjelaskan bahwa vaksin IndoVac yang diproduksi di Indonesia dapat terbukti aman dan ampuh mencegah Covid-19.

“Jangan lupa booster-nya pakai IndoVac, karena itu sudah terbukti sangat ampuh, tidak kalah dengan produksi luar negeri,” ucap Menkes Budi.***

Editor: Anbari Ghaliya

Sumber: presidenri.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah