Makna Ramadan Dari Kisah Hasan, Cucu Nabi Muhammad SAW

22 April 2022, 19:55 WIB
Ilustrasi. Sayyidina Hasan Bin Ali /Facebook Kisah Sejarah Islam/

BERITASOLORAYA.com - Diriwayatkan, Hasan bin Ali bin Abi Thalib yang merupakan putra pertama Sayyidina Ali, hampir setiap hari menghidangkan makanan.

Hasan, Cucu Nabi Muhammad SAW menghidangkan makanan itu bagi orang-orang miskin yang berbuka puasa di Bulan Ramadan.

Hasan, Sang Cucu Nabi itu, melayani dan mengatur sendiri makanan tersebut yang lantas diberikannya kepada para tamu yang berbuka puasa. Kala itu, peristiwanya adalah Hasan melayani segenap orang miskin yang berada di Madinah.

Baca Juga: Malam Lailatul Qadar Bagi Wanita yang Sedang Haid, Simak Penjelasan Dari Buya Yahya

Sebegitu populernya, perilaku Hasan yang menggelar acara tersebut, beritanya sampai hampir ke seluruh masyarakat. Para warga, saat itu sudah mafhum bahwa bila ingin berbuka dan hendak menikmati makanan yang nikmat mereka boleh ke tempat Hasan bin Ali Thalib.

Dari hari ke hari semakin banyak orang pada datang. Namun begitu, makanan yang disiapkan dan dihidangkan Hasan selalu mencukupi bagi semua tamu yang ikut berbuka puasa.

Pada suatu hari, diantara para tamu yang datang dan ikut serta, ada satu orang yang terlihat membawa pulang makanannya, tanpa menyentuhnya di lokasi berbuka. Tamu itu hanya membatalkan dengan sebuah kurma dan tiga teguk air.

Mengetahui langsung perilaku seorang tamu itu, Hasan pun tergelitik untuk bertanya. Seperti dikutip oleh BeritaSoloRaya.com dari akun Instagram omahsantri.id.

Baca Juga: Wajib Tahu! 3 Alasan Drama Baru 'Again My Life' Popularitasnya Meningkat dan Buat Takjub

"Saudaraku tercinta, tidak seperti yang lain, engkau tidak memakan makananmu. Apakah ada keluargamu yang sedang sakit? Bila iya, izinkan saya membantu atau minimal bolehkah saya menengoknya?" tanya Hasan.

Mendapat pertanyaan Sayyidina Hasan seperti itu, Sang Tamu pun menatap dengan wajah sedih, lantas ia menjawab.

"Maafkan saya, wahai cucu Rasulullah SAW. Saya hidup sebatang kara dan saya tak punya keluarga lagi. Tentang makanan ini, saya ingin memberikannya kepada seorang lelaki gagah, yang selalu saya temui di perkebunan yang ada di dekat rumahku.

Setiap hari saya melihatnya kerja di perkebunan itu, dan bila waktu berbuka tiba dia selalu hanya memakan sepotong roti kering yang dibasahi air. Ia bekerja dan bekerja, sepertinya lelah tak menghampirinya.

Baca Juga: GOT7 Comeback Bulan Depan, Ternyata Sudah Ada Bocoran dari Mark Tuan

Demikian pula tatkala duduk beristirahat, saya senantiasa mendengar lantunan ayat suci Al-Quran dari mulutnya. Saya tak pernah berbicara dengannya. Tapi saya kagum dan sangat hormat terhadapnya.

Hari ini, saya berharap bisa menyenangkannya dengan makanan ini. Setidaknya dapat memberikan dia menu yang berbeda, maafkan saya wahai Tuan", jawab tamu yang sudah cukup umur itu kepada Hasan.

Seraya terharu mendengar jawaban tamunya itu, Sayyidina Hasan bin Ali sampai meneteskan air matanya. Hasan pun menimpali "Makanlah makananmu, dan bawalah makanan untuknya."

"Tidak wahai Tuan. Anda telah demikian baik. Biarlah makan jatahku kuberikan padanya. Hatiku membisikkan demikian. Ijnkanlah wahai Tuan", lanjut Sang Tamu bersikukuh.

Baca Juga: Cek Linieritas PPG Dalam Jabatan Berikut, Jangan Sampai Status Seleksi Administrasi Ditolak

Sayyidina Hasan bin Ali tambah terharu, air matanya makin deras menetes.

"Bapak tua, tahukah engkau siapa lelaki yang hendak kau berikan makanan tersebut? Dialah ayahku, Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Sang Singa Gurun Pasir. Menantu Rasulullah SAW. Pedang Allah. Kekasih Allah dan kekasihnya Rasulullah SAW.

Sesungguhnya makanan yang kita makan ini adalah hasil kerjanya. Dan, dia memilih berbuka dengan apa yang kau sebutkan tadi", ungkap Sayyidina Hasan.

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد

Wallahu'alam bi showab.***

Editor: Anbari Ghaliya

Sumber: instagram @omahsantri.id

Tags

Terkini

Terpopuler