Network
Buya Yahya juga memberikan ibarat sebagaimana menerima tamu dan menghormati kedatangannya, dengan cara disambut penuh suka cita.
Seperti mempersilahkan untuk duduk di tempat duduk, memberi makanan atau minuman, serta bercengkrama sebagaimana layaknya seorang penerima tamu.
"Itu jika menyambut manusia, begitu juga menyambut bulan Ramadhan, jangan hanya sekedar Ramadhan Mubarak dan Marhaban Ya Ramadhan," ucapnya.
"Membuat macam-macam cerita tentang Ramadhan tetapi disaat Ramadhan masuk tidak memberikan hak-haknya. Mana tarawih, mana puasa, mana Al-Qur'an, mana khusyuk, ini itu," lanjut Buya Yahya.
Baca Juga: Lirik Lagu Tulus Diri, Bisa untuk Healing Mental Health dan Lukamu
Semua hal itu akan berhubungan langsung dengan kemantapan hati ketika menyambut bulan Ramadhan, sehingga yang ada bukan hanya suasana senang dan ber-euforia saja.
"Bukan itu, pastikan di Ramadhan aku harus membuat perubahan, dan itu akan terjadi jika kita siapkan dengan menanamkan kerinduan yang sesungguhnya kepada Ramadhan," ucap Buya Yahya.
Ketika hal itu sudah menancap dalam hati, maka isilah dengan segala hal yang khusus ada saat Ramadhan, yakni shalat tarawih, puasa tanpa bolong, dan lainnya.
Terakhir, Buya Yahya menjelaskan bahwa sejatinya bulan Ramadhan bukan saat dimana manusia sibuk mencari kehebohan di dunia saja, tetapi saat yang tepat untuk mencari bekal di akhirat.
Baca Juga: Rusia Ingin Hentikan Operasi Militer ke Ukraina, Peskov: Kami Benar-benar Tidak Tahan
