Gelisah Dihantui Dosa Masa Lalu, Begini Cara Menghilangkannya Menurut Buya Yahya

- 26 Maret 2022, 05:26 WIB
Begini Cara Berbakti Kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal Kata Buya Yahya
Begini Cara Berbakti Kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal Kata Buya Yahya /Tangkap layar YouTube Al-Bahjah TV/

 

BERITASOLORAYA.com – Salah dan dosa memang tidak pernah luput dari makhluk Allah yang bernama manusia.

Khususnya mungkin di masa lalu, pernah melakukan perbuatan dosa yang terus menerus membayangi diri hingga masa sekarang.

Mungkin juga ingatan akan dosa tersebut berhasil membuat diri menjadi merasa gelisah dan tidak tenang. Lalu bagaimana cara menyikapi agar tidak gelisah lagi akan dosa yang telah dilakukan?

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari unggahan video di kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 20 Maret 2022, Buya Yahya memberikan jawaban terkait hal tersebut.

Baca Juga: 4 Manfaat Lengkuas Bagi Kesehatan Kulit, Simak Tips Berikut Ini

“Untuk menuju ridho Allah, dijelaskan oleh para ulama ibaratnya kita itu dengan menggunakan dua sayap seperti burung,” kata Buya Yahya dalam video berdurasi 12 menit 41 detik itu.

Buya yahya menjelaskan jika sayap yang pertama adalah rasa takut pada Allah atas hukuman yang Allah berikan.

Kemudian Buya Yahya juga mengatakan jika sayap yang kedua adalah sebuah pengharapan pada  ampunan yang Allah berikan.  

Ketika seseorang tidak mengimbangi sayap pertama dengan sayap kedua tersebut maka tidak akan sampai.

“Sehingga ada orang berdosa, putus asa. Berarti sayapnya sebelah. Sayapnya sebelah. Dia punya sayap sebelah. Takutnya pada Allah berlebihan, tapi tidak dibarengi dengan harapan Allah Maha Pengampun,” tutur Buya Yahya.

Baca Juga: Bumikan Pancasila, BPIP Jalin Kerjasama dengan Pangdam V/Brawijaya

Begitu juga sebaliknya, pengharapan besar terhadap ampunan yang Allah berikan jangan sampai tidak diimbangi dengan rasa takut kepada Allah.

Buya Yahya mengatakan bahwa keseimbangan antara rasa takut dengan harapan terhadap ampunan Allah harus ada.

“Rasa takut anda yang sudah ada dan dengan harapan atau dengan kemurahan keluasan pengampunan Allah, ada keseimbangan,” ucap Buya Yahya.

Maka ketika seseorang terpuruk dan menyesal harus diiringi dengan harapan bahwa Allah juga Maha Pengampun. Begitu juga sebaliknya.

Selain itu Buya Yahya juga menyampaikan bahwa pandangan yang paling penting adalah pandangan Allah.

Baca Juga: Ketika Syuting A Business Proposal Tanpa Sadar Kim Se Jeong Melakukan Hal Tak Terduga

Bukan hanya terjadi pada seseorang yang salah lalu bertaubat, bahkan pada seseorang yang ibaratnya tidak salah juga terkadang ada pandangan yang tidak baik dari orang lain.

Buya Yahya menyampaikan jika seseorang tidak perlu pandangan manusia, namun yang diperlukan adalah pandangan Allah.

Maknanya, jangan sampai seseorang menjadikan pandangan manusia sebagai perhitungan yang paling penting.

“Jangan sampai pandangan manusia itu menjadi perhitungan terpenting dalam hidup kita. Biarpun kita itu diajarkan oleh Allah untuk dipandang orang itu baik. Yaitu berakhlak mulia, tentunya begitu,” kata Buya Yahya.

Baca Juga: Tenun Ikat Tanimbar Jadi Populer, Begini Penjelasannya

Bahkan Buya Yahya juga menyampaikan sebuah cerita pada zaman Nabi, ada seseorang yang melakukan sebuah kehinaan. Lalu ada orang yang mengolok dan mencacinya.

Kemudian Nabi memberikan teguran kepada orang yang mengolok dan mencaci tersebut untuk tidak membantu setan dalam mengembalikan orang tersebut dalam kejelekan.

“Artinya apa? Kalau kita menjadikan orang yang berdosa itu terpuruk dengan kita caci dan olok, sebetulnya kita telah membantu setan untuk menjadikan orang yang mau taubat lagi kembali pada kejelekan. Karena apa? Dia merasa terpuruk terus,” jelas Buya Yahya.

Maka Buya Yahya menyampaikan untuk tidak mendengar ucapan negatif orang lain ketika sudah hijrah atau sedang berusaha untuk bertaubat kepada Allah.

Buya Yahya mengatakan harus yakin kepada Allah yang Maha Luas dalam pengampunanNya tapi juga yakin dengan siksaan Allah yang pedih.

Baca Juga: Kehilangan Minat pada Kegiatan yang Disukai, Bisa Jadi Idap Sindrom Anhedonia

Semoga Allah menjadikan kita sebagai manusia yang selalu senantiasa meminta ampunan Allah tanpa henti hingga akhir hayat.***

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Al Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x