Biografi Umar bin Khattab dan Kisahnya Memeluk Agama Islam karena Surah Thaha

- 3 Agustus 2022, 13:54 WIB
Ilustrasi Umar bin Khattab jelang masuk Islam.
Ilustrasi Umar bin Khattab jelang masuk Islam. /Tangkap layar YouTube Cerita Islami/

BERITASOLORAYA.com- Umar bin Khattab merupakan salah seorang Khalifah Islam yang ditunjuk setelah Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq.

Umar bin Khattab dikenal sepanjang sejarah sebagai seorang Khalifah yang cerdas serta kuat.

Umar bin Khattab lahir dari keluarga sangat dihormati masyarakat jahiliyah di Mekkah pada masa itu. Kakeknya bernama Naufal bin Abdul ‘Uzza.

Baca Juga: 4 Informasi untuk Pelamar Prioritas dan Umum dalam PPPK Guru 2022, Nomor 3 Sangat Penting Diketahui

Kakeknya adalah hakim yang menangani perselisihan diantara kaum Quraisy.

Sayyidina Umar juga dikenal sebagai pemuda yang sangat disegani, dihormati dan juga ditakuti di kalangan Quraisy.

Selain itu, ia juga aktif membangun sejarah peradaban keluarganya. Dari ibnu Sa’ad, berkata, “Dahulu, sebelum Islam, Umar bertugas menyelesaikan konflik yang terjadi diantara bangsa Arab”.

Nama lengkapnya yaitu Umar bin Khattab bin Naufal bin Abdul ‘Uzza bin Rabah bin Qurth bin Razak bin Ady bin Ka’ab bin Lu’ay.

Kelahiran Umar bin Khattab terjadi di tahun ketiga belas setelah peristiwa Tahun Gajah.

Setengah hidup Sayyidina Umar dihabiskan pada masa jahiliyah, sosoknya tumbuh layaknya anak dari kabilahnya.

Namun, ia berkesempatan belajar membaca dan menulis, sehingga ia masuk golongan dari tujuh belas orang yang menguasai baca tulis pada masa itu.

Namun, ayahnya tidak membiarkannya belajar. Ia diperintah mengembalakan ternak. Ia juga belajar berkuda dan gulat, hingga mahir.

Baca Juga: Peringatan Kemdikbud Melalui Surat Edaran untuk PNS dan PPPK Tahun 2022, Bagi yang Melanggar Ada Sanksi?

Kemudian, ia berdagang dengan perjalanan ke negeri-negeri lain, seperti Syam dan Yaman. Dari situlah Sayyidina Umar mendapat pengalaman.

Pada masa jahiliyah, Umar layaknya pemuda yang lain dengan melakukan berbagai hal kejahiliyahan, bahkan menentang Islam.

Umar juga dikenal sebagai sosok pemberani, tegas, keras dan tidak pernah merasa ragu.

Pada waktu itu Rasulullah SAW menanti keislaman Sayyidina Umar. Rasulullah pernah berdo’a untuk keislaman Umar, yaitu:

“Ya Allah muliakanlah Islam dengan salah satu dari dua orang yang paling engkau cintai, Abu Jahal bin Hisyam atau Umar bin Khattab” (HR. At-Tirmidzi).

Ketika itu, tidak ada yang percaya bahwa Umar akan masuk Islam. Namun, Allah Subhanahuwata’ala berkehendak mengabulkan doa Rasulullah.

Sayyidina Umar memeluk Islam pada tahun keenam kenabian, saat ia berusia 27 tahun

Hal itu terjadi karena ia mendengar bacaan surat Thaha di kediaman saudarinya. Padahal sebelumnya ia ingin membunuh Nabi dan para sahabat yang sudah masuk Islam.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Liga 1 Pekan Ke-3: Klasemen Sementara dan Top Skor, Madura United di Posisi Pertama

Sayyidina Umar masuk Islam saat jumlah sahabat yang memeluk Islam masih sedikit, sekitar 40 laki-laki dan 11 wanita.

Saat itu, penyebaran Islam masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Saat Sayyidina Umar masuk Islam, ia dengan lantang mengumumkan keislamannya di depan umum, tanpa takut dan ragu sedikitpun.

Dengan masuk Islamnya Sayyidina Umar bin Khattab, Islam menjadi lebih kuat dan kokoh. Setelah Umar masuk Islam.

Ketika itu, Islam mulai disebarkan secara terang-terangan, Rasulullah SAW memberikan perintah kepada para sahabat untuk keluar.

Mereka diminta menyebarkan Islam di depan umum dengan Sayyidina Umar dan Sayyidina Hamzah sebagai pemimpin barisan.

Sejak itulah Rasulullah memberikan Umar gelar al-Faruq. Imam Bukhari meriwayatkan tentang itu dari Abdullah bin Mas’ud dengan mengatakan:

“Keislaman Umar adalah kemenangan, hijrahnya adalah pertolongan, dan kepemimpinannya adalah rahmat.

Kami tidak bisa shalat di Ka’bah kecuali setelah Umar masuk Islam, setelah masuk Islam ia memerangi orang-orang Quraisy hingga akhirnya mereka membiarkan kami shalat di Ka’bah."

Ketika umat muslim sudah berhijrah di Madinah, Sayyidina Umar juga ikut. Saat di Madinah, seperti kaum Muhajirin yang lain, Umar juga dipersaudarakan dengan salah satu orang kaum Anshar.

Baca Juga: Stop Pakai Retinol! Ibu Hamil dan Menyusui Bisa Ganti dengan Alternatif Skincare Ini

Ia juga menjadi bendahara nabi dalam mengelola zakat saat di Madinah. Pribadinya juga kuat dan cerdas, dengan banyak pengalaman juga pengetahuan, ia banyak berkontribusi dalam perang.

Rasulullah SAW sering mengajak Sayyidina Umar bermusyawarah sebelum berperang, ia sering menyumbangkan ide-ide dan juga memberi nasihat serta semangat kepada pasukan Islam.

Wallahu A'lam.***

Editor: Rita Azlina

Sumber: Ma'had Aly Sa'idusshiddiqiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah