Keutamaan Puasa Asyura tanggal 10 Muharram, Benarkah Bisa Hapus Dosa Satu Tahun Lalu?

- 5 Agustus 2022, 15:14 WIB
Keutamaan puasa Asyura, puasa di tanggal 10 Muharram yang sangat diagungkan.
Keutamaan puasa Asyura, puasa di tanggal 10 Muharram yang sangat diagungkan. /Tangkapan layar YouTube Islam Terkini


BERITASOLORAYA.com – Hari Asyura jatuh pada tanggal sepuluh bulan Muharram. Pada tanggal tersebut, umat Muslim melaksanakan puasa Asyura seperti yang diperintahkan.

Hari Asyura merupakan hari yang mulia dan menyimpan sejarah yang mendalam.
Nabi Muhammad Shallalahu Alaihi Wasallam melaksanakan puasa Asyura dan juga memerintahkan para sahabat untuk berpuasa.

Karena hari Asyura adalah hari yang diagungkan Nasrani dan Yahudi, maka Nabi Muhammad memerintahkan untuk puasa Asyura di tanggal sepuluh serta berpuasa juga di hari sebelumnya.

Adapun keutamaan puasa Asyura sangatlah besar sebab hari tersebut kedudukannya sangat agung.

Baca Juga: Kemdikbud Beri Arahan ke Guru Sertifikasi yang Berganti Jadi Kepala Sekolah, Ini yang Wajib Dilakukan Tendik!

Dilansir BeritaSoloRaya.com melalui Muslim.or.id, keutamaan puasa Asyura di antaranya:

1. Menghapus Dosa Satu Tahun Lalu

Keterangan ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang artinya, “puasa Asyura aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu.” (Hadits Riwayat Muslim no. 11620).

Hadits Rasulullah tersebut dijabarkan kembali oleh Iman Nawawi. Beliau berkata keutamaan tersebut boleh dikatakan untuk menghapus seluruh dosa-dosa kecil kecuali dosa besar.

Baca Juga: Puisi Jelang Hari Kemerdekaan RI Berjudul Sebuah Jaket Berlumur Darah Karya Taufik Ismail

2. Nabi Muhammad Sangat Bersemangat untuk Puasa di Hari Asyura

Ibnu Abbas berkata, “Aku tidak pernah melihat Nabi benar-benar perhatian dan menyengaja untuk puasa yang ada keutamaannya daripada puasa pada hari ini, hari Asyura dan bulan Ramadan.”

3. Hari Asyura adalah Hari Allah Menyelamatkan Bani Israil

Berdasarkan kisah dari Ibnu Abbas, Nabi tiba di Madinah dan mendapati orang-orang Yahudi sedang menjalankan puasa Asyura. Kemudian Nabi bertanya, “Puasa apa ini?

Orang-orang Yahudi tersebut menjawab bahwa hari itu adalah hari yang baik. Hari Asyura adalah hari dimana Bani Israil telah diselamatkan Allah dari kejaran musuh.

Baca Juga: Makin Dipuji! Akting Kang Tae Oh dan Park Eun Bin di Episode 11 Extraordinary Attorney Woo Sukses Bikin Nangis

Mereka juga mengatakan karena pertolongan Allah tersebut, Musa berpuasa sebagai rasa syukur sehingga mereka pun ikut berpuasa.

Nabi kemudian berkata, “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian.”
Akhirnya, Nabi Muhammad SAW melaksanakan puasa Asyura dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa juga.

4. Puasa Asyura Mulanya Diwajibkan

Sebelum turunnya kewajiban puasa Ramadan, puasa Asyura dulunya diwajibkan.

Baca Juga: Lirik Lagu Wajahmu Mengalihkan Duniaku Oleh Afgan, Hits di Tiktok

Hal ini semakin menguatkan fakta bahwa puasa Asyura memiliki keutamaan yang luar biasa.

Ibnu Umar berkata bahwasanya Nabi Muhammad dahulu puasa Asyura dan memberi perintah pada manusia untuk berpuasa pula.

Ketika turun perintah dan kewajiban untuk melaksanakan puasa Ramadan, puasa Asyura kemudian ditinggalkan.

Baca Juga: Arahan Kemdikbud untuk Guru Sertifikasi yang Berganti Jabatan, Ada Perubahan Regulasi?

5. Jatuh pada Bulan Haram

Sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berbunyi, “Puasa paling afdhol setelah puasa Ramadan aadlah puasa pada bulan Allah al Muharram.” (Hadits Riwayat Muslim no. 1163).***

 

Editor: Syifa Alfi Wahyudi

Sumber: Muslim.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah