Niatnya itu kemudian terdengar oleh seorang pria dari Kinanah. Pria itu murka, suatu malam ia mendatangi gereja yang baru dibangun kemudian meluluhlantakkannya.
Peristiwa tersebut terdengar ke telinga Abrahah dan membuatnya menjadi sangat murka. “Aku bersumpah, akan kuhancurkan Ka’bah,” teriaknya Abrahah histeris.
Abrahah berangkat membawa pasukannya dengan 8 ekor gajah dan seekor yang paling besar dengan diiringi sejumlah pasukan tempur yang banyak dengan niat menghancurkan Ka'bah.
Namun, takdir berkata lain. Allah mangirimkan serombongan burung Ababil, burung berwarna putih kemutih yang diabadikan dalam Al-Qur'an.
Baca Juga: Lirik Lagu Usik oleh Feby Putri, Tapi Menurutku Tuhan Itu Baik
Burung Ababil masing-masing membawa tiga butir batu yang sangat panas, Al-Qur’an menyebutkan bebatuan dari Sijjil.
Burung-burung lalu melemparkan bebatuan yang mereka bawa pada pasukan Abrahah, hingga hancurlah pasukan tersebut, kecuali Abrahah.
Abrahah kabur meninggalkan medan pembantaian. Akan tetapi, di tengah jalan Allah mengirimkan penyakit aneh yang menyerang tubuhnya, kemudian Abrahah tewas.
Raja An-Najasyi yang mengetahui kebenaran tersebut, dan itu pula lah yang mendorongnya untuk memeluk Islam.
Baca Juga: Guru Akan Dapatkan Bantuan Ini Dari Pemerintah, Cek Besaran Nominalnya serta Bulan Cairnya