BERITASOLORAYA.com – Setiap tanggal 12 Rabiul Awal, umat muslim memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi Muhammad SAW. Perayaan tersebut merupakan hari besar yang dinantikan oleh umat islam di seluruh dunia.
Di Indonesia, umat muslim biasanya menggelar acara pengajian dan tradisi lainnya untuk memperingati hari tersebut. Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal pada tahun gajah. Ia lahir dari seorang ibu bernama Sayyidah Aminah dan ayahnya bernama Abdullah.
Ketika Nabi masih berada dalam kandungan, ayahnya meninggal dunia. Nama Muhammad diberikan oleh sang kakek Abdul Muthalib yang merupakan seorang pemegang kunci Ka'bah. Ia memiliki dua orang ibu susu bernama Tsuwaibah dan Halimah as-Sa'diyah.
Tsuwaibah merupakan budak dari paman Rasulullah yaitu Abu Lahab. Ia dimerdekakan setelah menyampaikan berita gembira mengenai kelahiran Nabi Muhammad SAW. Rasulullah dibawa oleh Halimah ke kampung halamannya di Thaif.
Nabi Muhammad menerima wahyu pertamanya di usia ke-40 tahun. Kemudian, ia wafat pada 27 Rabiul Awal di Madinah di usia yang ke-63 tahun. Kelahiran Nabi Muhammad merupakan sejarah penting akan lahirnya pemimpin seluruh umat muslim. Umat muslim menyambut dengan suka cita hari tersebut.
Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya sejarah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW? Dikutip BeritaSoloRaya.com dari berbagai sumber, berikut asal usul peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Asal Usul Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Peringatan Maulid belum pernah ada di zaman Nabi, para sahabat, tabi'in, dan para tabi’ut tabi’in. Peringatan tersebut belum pernah dinukil atau dituliskan oleh para ulama generasi terdahulu termasuk dalam tiga generasi utama dalam islam.
Kelompok Bathiniyah merupakan kelompok yang pertama kali memperingati hari kelahiran Nabi. Mereka mengaku sebagai keturunan Nabi dan menamai diri sebagai Bani Fatimiyah. Mereka memperingati enam maulid yang terdiri dari Maulid Nabi Muhammad SAW, Maulid Ali bin Abi Thalib, Maulid Fatimah, Maulid Husain, dan Maulid penguasa mereka.