Bagaimana Dampak Erupsi Gunung Semeru terhadap Aktifitas Penerbangan? Simak Penjelasan BMKG

5 Desember 2021, 11:02 WIB
BNPB terjun langsung ke lokasi erupsi Gunung Semeru.* Update: sebanyak 13 orang meninggal dunia dan puluhan warga terluka akibat erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur. /Dok. Satpol PP Lumajang.

 

BERITASOLORAYA.com - Pada Sabtu malam, 4 Desember 2021, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar Konferensi Pers guna menginformasikan kepada masyarakat Indonesia tentang berbagai hal terkait dengan erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Beberapa lembaga pemerintahan dilibatkan dalam konferensi pers tersebut, salah satunya adalah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG, Edison Kurniawan,  S.Si, M.Si, menerangkan tentang pergerakan abu vulkanik serta ketinggiannya.

Baca Juga: Ini Daftar Mitos Gunung Semeru, Dari Paku Bumi Sampai Dewi Penunggu

”Berdasarkan hasil pantauan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, dalam hal ini dari stasiun Meteorologi Juanda,memperlihatkan bahwa potensi abu vulakanik pada malam hari ini bergerak ke arah Barat Laut pada ketinggian 0 sampai 30.000 feet kemudian hingga ketinggian 50.000 feet bergerak ke arah Barat”,kata Edison.

Selanjutnya Edison juga menerangkan tentang potensi ancaman abu vulkanik terhadap aktifitas penerbangan.

“ Kemudian aktifitas dari Gunung Semeru tersebut memperlihatkan bahwa untuk 3 daerah terdampak yakni untuk Bandara Yogjakarta International Airport berdasarkan hasil pantauan di lapangan saat ini belum terlihat adanya pengaruh abu vulkanik yang masuk ke wilayah tersebut. Demikian pula halnya untuk Bandara Adi Sumarmo dan juga di Malang. Saat ini kami dari BMKG tetap terus memantau perkembangan dari aktifitas Gunung Semeru tersebut. Terutama juga berkoordinasi dengan pihak Airnav untuk mengetahui bagaimana potensi yang terjadi dari aktifitas tersebut. Tentunya kami akan terus memantau kegiatan tersebut yang sangat mempengaruhi bagi aktifitas penerbangan”, jelas Edison.

Baca Juga: Mendambakan Memiliki Anak Yang Sholeh, Berikut Cara Mencetak Anak Sholeh.

Edison juga menjelaskan tentang kondisi cuaca terbaru yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

“Saat ini BMKG terus berkoordinasi terutama dengan pihak Pemda dan juga BPBD, Airnav, TNI-Polri. Sedangkan kondisi cuaca saat ini, hujan ringan, dan saat ini kami juga mendapatkan hasil dari Paper Test pukul 19.30 yang dilaksanakan di Stasiun Meteorologi Penerbangan Juanda yang lokasinya berada di rooftop gedung observasi , bahwa saat ini kondisi cuaca hujan ringan dan juga ada pertumbuhan awan CB (Cumulonimbus-red) dengan ketinggian 1500 feet dan visibility masih aman sekitar 5 kilometer”,ujar Edison.

Berikutnya Edison juga menerangkan tentang informasi pergerakan angin yang didapat dari Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC) Darwin.

“ Sedangkan berdasarkan informasi dari Volcanic Ash Advisory Centre, Darwin, bahwa pada ketinggian permukaan hingga 30.000 feet  saat ini angin bergerak ke arah Barat dengan kecepatan berkisar antara 50 sampai 70 km /jam. Kemudian untuk ketinggian 50.000 feet kearah atas itu bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan antara 60 sampai 80 km dan pada 6 jam ke depan terlihat bahwa pergerakan dari abu vulkanik akan mengarah ke arah Barat hingga Barat Daya”,kata Edison.

Mengakhiri penjelasannya, Edison mengatakan bahwa BMKG akan terus memantau situasi bersama berbagai pihak terkait.

Baca Juga: Dapatkan Rekor Muri PRMN Usung Ekonomi Kolaboratif, Mampu Kumpulkan 4.000 Content Creator

“Saat ini BMKG akan terus memantau kondisi cuaca khususnya di atas Gunung Semeru sehingga potensi curah hujan yang terjadi di wilayah itu akan terus kami pantau selama 24 jam ke depan. Tentunya juga dengan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait”, ujar Edison.***

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Youtube BNPB Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler