Network
BERITASOLORAYA.com - Pikiran Rakyat Media Network berhasil mendapatkan rekor dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) pada hari Kamis, 2 Desember 2021.
Rekor Muri yang didapat sebagai bentuk keberhasilan PRMN menjadi 'Media Pertama yang Mengusung Konsep Ekonomi Kolaboratif'.
Agus Sudibyo, selaku perwakilan dari Dewan Pers ikut memberikan apresiasi atas pencapaian PRMN yang berhasil berdiri sebagai media di Indonesia selama 2 tahunan.
Apalagi selama itu, PRMN mampu mengumpulkan sekitar 4000 Content Creator dari seluruh Indonesia.
"Ini luar biasa, dalam waktu 2 tahun sudah mampu mengumpulkan 4.000 lebih Content Creator di Indonesia, PRMN ini sakti sekali, sudah menguasai Indonesia," kata Agus, perwakilan Dewan Pers saat memberikan sambutan di acara Ulang Tahun ke-2 PRMN. Tepatnya di Kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta pada hari Kamis, 2 Desember 2021.
Selain itu, prestasi lainnya untuk PRMN selama kurun waktu 2 tahun adalah keberhasilan merangkul 210 Portal media sebagai mitra.
"Dewan Pers beberapa bulan lalu sudah berdiskusi untuk membangun sebuah model media yang berkelanjutan di Indonesia," ucapnya.
Ia juga berharap agar dalam Pikiran Rakyat Media Network, diulang tahun ke-2 memunculkan jurnalis yang kreatif.
"Ini adalah sesuatu hal yang belum ada, namun saya melihat bahwa Content Creator itu sebenarnya seorang jurnalisme, jurnalis dengan bentuk yang baru,"tuturnya.
Agus Sulistriyono CEO Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) saat membuka acara Content Creators Day di Prambanan , 2 Desember 2021 Inung R Sulistyo
Dengan konsep baru yang dibangun Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) diharapkan mampu mendukung kemandirian ekonomi dalam masyarakat. Cara yang dilakukan untuk ekonomi kreatif adalah menggaet dan bekerja sama dengan platform media digital.
"PRMN memahami bagaimana membangun ekonomi kreatif dengan berkolaborasi dengan platform media berdigital," ucapnya.
Asmono Wikan, Sekjen Serikat Perusahaan Pers (SPS) memberi nasehat agar menjadi jurnalis yang baik, karena hal baiklah yang akan tetap abadi.
"Tetaplah menjadi good juornalism, karena yang baik akan abadi dan yang buruk akan tersingkir oleh kebaikan-kebaikan," jelasnya.***
