BERITASOLORAYA.com - Pernah membayangkan bahwa kerja sebagai masinis kereta api (KA) mudah? Gampang, hanya injak dan lepas rem, serta atur gas untuk kecepatan.
Ternyata bayangan itu salah, keliru besar! Tugas masinis kereta api bukan sekedar injak dan lepas rem.
Berprofesi sebagai masinis masih kerap dipandang remeh. Masih banyak yang menilai tugas masinis hanya mengoperasikan kereta yang jalurnya sudah diatur.
Baca Juga: Mengenal Akun Pembelajaran belajar.id, Mulai dari Pengertian, Pengguna, Manfaat, dan Aplikasi
Untuk menyandang profesi masinis kereta api dibutuhkan kompetensi. Terdapat sejumlah syarat untuk bisa menjadi masinis yang cakap.
Masinis adalah sosok yang berada di balik kemudi kereta api. Masinis memegang peran penting dalam pengoperasian keseluruhan rangkaian kereta api.
Agar rangkaian kereta api perjalanannya nyaman, aman, dan tepat waktu, seorang masinis memegang peranan penting.
Baca Juga: Bongkar Fakta Kematian Boram, YouTuber Anak Korea Selatan yang Sukses dan Populer
Berikut sejumlah syarat yang wajib dipenuhi dan selalu diperhatikan oleh masinis kereta api.
Dibanding pilot ataupun sopir, orang awam memandang bahwa peran masinis tampak tidak berat. Pandangan itu salah. Masinis bukan cuma mengurusi gas dan rem lokomotif.
Seorang masinis wajib mampu memprediksi lamanya perjalanan. Masinis harus bisa mengatur seberapa kencang kecepatan KA melaju.
Baca Juga: Lirik Lagu Fix You – Coldplay, Cover Kanda Brothers Suguhkan Kisah Fuji Kehilangan Sosok Kakak
Titik pengereman hingga harus awas juga terhadap sinyal di tiap lintasan. Tentang pengereman pun KA tidak seperti mobil.
Misalnya, KA melaju dengan kecepatan 90 kilometer per jam. Maka, masinis harus mengerem tepat di titik yang sudah ditentukan.
Contohnya, masinis harus tarik rem dari satu kilometer sebelum KA benar-benar berhenti. Kalau terlewat atau telat, keselamatan para penumpang berisiko dalam bahaya atau terancam.
Baca Juga: Jimin BTS Joget Mirip Pargoy di Konser Seoul, Kini Jadi Tren Dance TikTok
Masinis juga harus paham dengan durasi jam kerjanya dalam sehari sehingga mampu menjaga dan memprediksi kondisi fisiknya atau kesehatannya.
Setiap hari, masinis umumnya harus menempuh 2 jalur KA (pulang dan pergi) dengan rata-rata lamanya perjalanan sekitar 6-10 jam. Kerja perjalanan dinas ini berlaku selama (selang) dua hari.
Masinis, ketika menyelesaikan dinas sehari maka ia tak langsung bisa pulang. Setiap masinis butuh menginap (biasanya di mes) sebelum melanjutkan sisa KA berikutnya.
Baca Juga: Lirik Ya Imamrusli Ya Sanadi, Lengkap, Bahasa Arab Latin dan Artinya
Masinis, sehubungan profesinya adalah pelayan publik maka ia tak mengenal libur hari raya, lebaran ataupun natal.
Biasanya, saat natal dan lebaran tiba misalnya, kerja dinas masinis justru semakin padat.
Seorang masinis adalah profesi yang menuntut kebugaran, baik fisik maupun mental.
Semasa pendidikan (calon) masinis digembleng, proses penggemblengan biasanya ala militer.
Baca Juga: Bisa Hadir Langsung Nonton Balap MotoGP, Tjetjep Heriyana Dihadiahi Tiket oleh Ridwan Kamil
Dalam hal jenjang pendidikan, masinis sebelumnya wajib mengikuti diklat khusus di BPPT.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Traksi (BPPT) adalah tempat para lulusan SLTA menempuh pendidikan dan pelatihan (Diklat) calon masinis.
Setelah dinyatakan lulus dari BPPT, (calon) masinis akan diarahkan selanjutnya pada program magang.
Baca Juga: Tampil Elegan, Jennie BLACKPINK Hadiri Pembukaan Jentle Garden Pop-Up Store
Praktik kerja (internship) berlangsung di fasilitas perawatan Kereta Api (DEPO) hingga kemudian dinyatakan lulus dan layak mendapatkan sertifikasi masinis.
Setelah dinyatakan lulus diklat dan magang, serta memperoleh sertifikat masinis, tidak lantas bisa langsung mengendarai kereta api. Harus memulai dulu dari peran sebagai asisten masinis.
Dalam masa tugas sebagai asisten masinis, harus berhasil mengumpulkan minimal 2.000 jam terbang. Baru kemudian bisa mengajukan diri sebagai masinis (utama).
Biasanya, dalam masa (maksimal) tiga tahun semua jam terbang harus sudah dicapai seorang (calon) masinis. Wajib menjajal semua jenis dan rute/daerah operasi KA.
Seperti, praktik mengendarai kereta dalam kota (KRL/KRD) dan kereta antara kota. Daerah operasi atau rutenya tidak hanya di Jawa. Semua KA, termasuk yang di Sumatera, harus mencoba mengendarainya.***