Google Doodle Rayakan Sosok Sapardi Djoko Damono, Sastrawan yang Puisinya Mendunia

20 Maret 2023, 14:34 WIB
Sapardi Djoko Damono, sosokSastrawan yang diabadikan di Google Doodle hari ini./ Google.co.id /

BERITASOLORAYA.com – Penampilan Google Doodle hari ini, Senin, 20 Maret 2023, sangat berbeda. Diketahui bahwa, Google Doodle menampilkan ilustrasi kartun penyair Sapardi Djoko Damono. Lantas apa alasan Google Doodle menampilkan Sapardi Djoko Damono? Ya ternyata, tepat di hari ini, seorang penyair yang merevolusi puisi Indonesia, Sapardi Djoko Damono lahir di tahun 1940 di Solo, Jawa Tengah.

Sapardi Djoko Damono, diketahui menghabiskan masa kecilnya di perpustakaan, membaca semua buku yang bisa didapatkan, dan mulai menulis puisi saat duduk di bangku SMA di Surakarta.

Setelah mendapatkan gelar dalam bahasa Inggris dari Universitas Gajah Mada, Sapardi Djoko Damono belajar sastra Indonesia sebagai mahasiswa pascasarjana.

Baca Juga: 5 Fase yang Perlu Anda Ketahui dalam Menuju Kebebasan Finansial

Dilansir BeritaSoloRaya.com dari laman Google Doodle, pada Senin, 20 Maret 2023, Sapardi Djoko Damono bekerja sebagai pembawa acara radio dan asisten tapi, dia mulai menganggap puisi ternyata lebih serius.

Pada tahun 1969, Sapardi Djoko Damono menerbitkan kumpulan puisi pertamanya, DukaMu Abadi. Pada saat sebagian besar penyair Indonesia fokus pada refleksi sosial dan ide-ide, terobosan debut Sapardi Djoko Damono justru mencerminkan kondisi manusia ketika itu.

Berkat kesuksesan buku tersebut, Damono diangkat sebagai guru besar sastra di Universitas Indonesia.

Setelah itu, Sapardi Djoko Damono menerima Hadiah Puisi Asia Tenggara yang disponsori ASEAN pada tahun 1986. Tak berhenti disitu, Sapardi Djoko Damono mulai kembali menulis tiga kumpulan puisi yang sederhana dan introspektif.

Baca Juga: SEGERA, Peserta PPG Dalam Jabatan Cuma Diberi Waktu Sampai Tanggai Ini!

Keinginannya untuk mengenalkan seni ke seluruh negeri membuat Sapardi Djoko Damono mendirikan Perhimpunan Cendekiawan Sastra Indonesia. Ia didaulat menjadi ketua selama tiga periode berturut-turut.

Bahkan, Sapardi Djoko Damono juga menerjemahkan karya sastra dari seluruh dunia ke dalam bahasa Indonesia. The Old Man and the Sea karya Ernest Hemingway adalah satu karya sastra yang diterjemahkan Sapardi Djoko Damono.

Pada tahun 1994, Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono diterbitkan. Karya ini begitu menginspirasi beberapa musisi untuk membuat komposisi Hujan Bulan Juni.

Melihat hal itu, Universitas Indonesia (UI) mengangkat Sapardi Djoko Damono sebagai dekan fakultas dan mengadakan pertunjukkan musik puisi pada tahun 2010 untuk merayakan karyanya.

Baca Juga: TPG Triwulan 1 Bagi Guru Sertifikasi Bakal Segera Cair, Perhatikan Syarat yang Harus Dipenuhi

Beberapa penghargaan juga telah diterima sosok sastrawan yang sederhana dalam karya-karyanya ini. Sapardi Djoko Damono mendapatkan penghargaan Achmad Bakrie untuk Sastra pada tahun 2003 dan Penghargaan Akademi Jakarta tahun 2012.

Hal lain yang membuat jasanya menonjol di bidang sastra adalah karena jasanya sebagai pelopor dan pendiri Himpunan Sarjana Sastra Indonesia (Hiski).

Berikut pendidikan, karier hingga penghargaan yang diterima Sapardi Djoko Damono, yang puisinya masih dibaca di seluruh dunia, sebagai ide untuk generasi penulis berikutnya, yang dikutip dari laman Pemprov Jateng.

Baca Juga: SELAMAT, Guru Penerima Tunjangan Sertifikasi di Triwulan 1 2023, Baca Perkembangan Di Sini...

Pendidikan

Sekolah Dasar Kasatrian

SMP II Mangkunagaran

SMA II di Margoyudan

Jurusan Sastra Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM

Baca Juga: Seleksi Kompetensi Tambahan PPPK Teknis 2022 Tes Praktik Kerja di BKN: Ketentuan Umum dan Khusus

Karier

Guru Besar Ilmu Sastra

Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI

Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI

Ketua Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya UI

Pendiri Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI)

Dosen Universitas Diponegoro

Direktur Pelaksana Yayasan Indonesia

Dosen tetap di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI

Anggota Dewan Kesenian Jakarta

Pelaksana harian Pusat Dokumentasi HB Jassin

Anggota redaksi majalah kebudayaan Basis

Country editor untuk majalah Tenggara

Koresponden untuk Indonesian Circle

Pendiri Yayasan Puisi dan menerbitkan Jurnal Puisi

Baca Juga: Seleksi Kompetensi Tambahan PPPK Teknis 2022 Tes Praktik Kerja di BKN: Ketentuan Umum dan Khusus

Penghargaan

Cultural Award dari Australia (1978)

Anugerah Puisi Putra dari Malaysia (1983)

SEA Write Award dari Thailand (1986)

Anugerah Seni dari Pemerintah Indonesia (1990)

Mataram Award (1985)

Kalyana Kretya (1996) dari Menristek RI

Penghargaan Achmad Bakrie (2003)

***

Editor: Anbari Ghaliya

Tags

Terkini

Terpopuler