Ganjar dari survei sebelumnya (Februari 2020) hanya 9 persen, melejit ke 14-15 persen pada survei Mei dan November 2020, dan kini tergeser menjadi 13,5 persen.
"Prabowo masih sangat potensial dimajukan kembali pada Pemilu 2024 dengan lawan potensial antara Kang Emil atau Ganjar," kata Hendri.
Baca Juga: Puy Brahmantya Ungkap Alasan Dibalik Perceraiannya dengan Suami Usai 12 Tahun Membina Rumah Tangga
Kepala daerah di dua provinsi terpadat di Pulau Jawa itu dinilai potensial menjadi pemimpin nasional masa depan.
Yang menarik, lanjut Hendri, AHY dari awalnya (survei Agustus dan November 2020) hanya 1—2 persen, dalam waktu cepat menyalip sejumlah nama, kini elektabilitasnya mencapai 7 persen.
Di sisi lain Sandiaga Uno, dari 10—11 persen (survei Mei 2020) melorot menjadi 6,8 persen, sedangkan Anies dari 13 persen (Mei 2020), kini tinggal 6,3 persen.
"AHY diuntungkan oleh pertarungan internal di Partai Demokrat sebagai capres unggulan dari kalangan oposisi," kata Hendri.
Sebagai catatan, Moeldoko yang mengudeta kepemimpinan Partai Demokrat hanya mampu meraih elektabilitas 0,4 persen atau di bawah 1 persen.
"Kesan AHY sebagai figur yang dizalimi tampaknya mendulang simpati dari publik," tandas Hendri.