PR SOLORAYA – Pandangan pesimis disampaikan profesor bidang Strategi dan Kebijakan Angkatan Laut dan Maritim asal Australia, James Goldrick, terkait hilangnya KRI Nanggala-402.
Menurut profesor Australia James Goldrick, waktu yang sempit adalah salah satu kendala proses pencarian KRI Nanggala-402 tersebut.
Selain itu ada tantangan lainnya yang perlu ditaklukkan dalam mencari KRI Nanggala-402, demikian pernyataan profesor Autralia James Goldrick.
Baca Juga: Gunung Merapi Terpantau Hempaskan Awan Panas Sebanyak 4 Kali, Begini Kata Kepala BPPTKG
Pandangan pesimis James Goldrick adalah bukannya tanpa alasan, melainkan dilandasi sejumlah masalah yang menghadang proses pencariannya.
Menurut James Goldrick, waktu yang sempit yakni 72 jam semenjak hilang kontak menjadi musuh bagi proses pencarian tersebut.
“Masalahnya, sebagaimana disampaikan Angkatan Laut Indonesia, 53 awak kapal Nanggala hanya memiliki sekitar 72 jam pasokan udara setelah kapal selam berhenti berfungsi,” ujar James Goldrick.
Baca Juga: Ekstradisi bagi Joseph Paul Zhang yang Saat Ini Berada di Jerman akan Segera Diajukan ke Kemenkumham
“Artinya hanya ada waktu sampai Sabtu pagi (24 April 2021),” ujarnya dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari laman The Conversation.