PR SOLORAYA - Tuhan akan menguji hambanya sesuai dengan kemampuannya, mungkin itu salah satu sabda Tuhan yang bisa dijadikan pegangan untuk Indonesia yang tengah terbebani oleh utang.
Indonesia saat ini harus menanggung beban utang yang diakibatkan serangan pandemi Covid-19.
Akan tetapi, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengajak pemerintah dan masyarakat untuk yakin dan optimis dapat bangkit di tengah keterpurukan.
LaNyalla Mattalitti menuturkan sejak Covid-19 melanda, seluruh negara harus berjibaku melawannya. Hingga sektor ekonomi mengalami keterpurukan.
Baca Juga: Pengemudi Pajero yang Nekat Pecahkan Kaca Kontainer di Jakarta Utara Kini Diburu Polisi
"Tidak bisa dipungkiri jika Indonesia menghadapi masa-masa sulit sejak wabah Covid-19 melanda. Seperti negara lain, Indonesia harus merasakan terpuruknya sektor ekonomi dan kesehatan. Bahkan kondisinya bisa semakin memburuk," tutur LaNyalla.
Dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari laman resmi DPD RI, utang Indonesia saat ini mencapai Rp8.670,66 triliun. Dari total tersebut, utang pemerintah sebesar Rp6.527 triliun per akhir April 2020.
Sisanya merupakan utang Badan Usaha Milik Negara atau BUMN yang mencapai Rp2.24,37 triliun per kuartal IV 2020.
Dilansir pada laman yang sama, Penerimaan negara per Mei 2021 sebesar Rp726 triliun. Sedangkan, belanja negara mencapai Rp945 triliun. Hal ini menurut LaNyalla, negara mengalami defisit defisit APBN sebesar Rp219 triliun per akhir Mei 2021.