Festival Adat Kerajaan Nusantara (FAKN) Satu 2021 Lahirkan Deklarasi Sumedang

- 1 Oktober 2021, 23:24 WIB
Ketua Harian Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) KPH Eddy Wirabhumi, dalam sambutan acara puncak Festival Adat Kerajaan Nusantara (FAKN) di halaman Gedung Negara Pemkab Sumedang, Rabu, 29 September 2021.
Ketua Harian Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) KPH Eddy Wirabhumi, dalam sambutan acara puncak Festival Adat Kerajaan Nusantara (FAKN) di halaman Gedung Negara Pemkab Sumedang, Rabu, 29 September 2021. /Sumber Foto: Eddy Wirabhymi

BERITASOLORAYA.com - Sebanyak 44 kerajaan di Indonesia mengikuti Festival Adat Kerajaan Nusantara (FAKN) 1 2021 di Sumedang, Jawa Barat.

Ada beberapa keputusan yang dihasilkan dari FAKN yang berlangsung di Kerajaan Sumedang Larang ini. 
 
"Dalam FAKN ini melahirkan adanya Deklarasi Sumedang. Ada tujuh poin pada deklarasi tersebut," ujar Ketua Harian Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN).  KPH Eddy Wirabhumi, Jumat 1 Oktober 2021.
 
 
Melalui pesan whatsapp yang di terima redaksi beritasoloraya.com Eddy menjelaskan, poin-poin yang ada di dalam Deklarasi Sumedang itu merupakan hal-hal yang sangat prinsip. 
 
Tidak hanya bagi keraton seluruh Nusantara, tapi juga arah dan kebijakan pembangunan khususnya di bidang kebudayaan hendaknya meneladani pesan-pesan yang disampaikan di tujuh poin yang ada di dalam Deklarasi Sumedang.
 
"Kerajaan-kerajaan ini kan pemerintahan asli yang sudah ada sebelum berdirinya negara Indonesia. Amanat konstitusi kita juga jelas, bahwa negara ini mengakui, menghormati pemerintahan asli yang sudah ada sebelum berdirinya negara kita," papar dia. 
 
Menurutnya, tetapi amanat konstitusi ini memang belum bisa dijalankan secara utuh oleh pemerintah. 
 
"Oleh karena itu kita akan berjuang bersama DPD RI. Kita kan dilahirkan oleh generasi-generasi pendahulu yang memang pejuang, jadi kita tidak akan pernah lelah berjuang," kata Suami G.K.R. Koes Moertiyah Wandansari (Gusti Moeng). 
 
Eddy mengatakan, jika perjuangan akan terus dilakukan dan patah tumbuh terus berganti. Karena generasi-generasi sekarang pastinya ingin meneruskan cita-cita sebelumnya. 
 
"Seperti disini, saya lihat Sri Raja Keraton Sumedang Larang sekarang putra-putra sudah ditempatkan mulai menata diri. Itu membuat kami bangga dan itu diikuti oleh kerajaan-kerajaan lain," sambung dia.
 
Ketua Harian MAKN (duduk kiri depan) , Raja Denpasar (duduk kanan depan) dan wakil kerajaan dalam Festival Adat Kerajaan Nusantara (FAKN) 1 2021
Ketua Harian MAKN (duduk kiri depan) , Raja Denpasar (duduk kanan depan) dan wakil kerajaan dalam Festival Adat Kerajaan Nusantara (FAKN) 1 2021 Sumber Foto: Eddy Wirabhumi
 
 
Eddy menambahkan, jika RUU Masyarakat hukum adat itu sudah berpuluh-puluh tahun tidak pernah selesai. Sekarang sudah masuk prolegnas, tentu berharap ini akan bisa masuk ke prioritas pembahasan. 
 
"Dari situlah sebenarnya keraton-keraton ini bisa mendapatkan perlindungan," ucapnya.
 
Terkait dengan masalah pandemi Covid-19 ini, dia terus mendorong dan menghimbau kepada masyarakat agar tidak takut divaksin. Bahkan di Keraton Kasunanan Surakarta ada gerakan vaksinasi yang targetnya itu 15 ribu masyarakat. 
 
"Saya lihat itu juga dilakukan oleh kerajaan-kerajaan lain, skalanya berbeda-beda. Intinya ini menjadi tantangan seluruh umat manusia, termasuk di dalamnya keraton-keraton," ungkapnya. 
 
 
Dalam FAKN 1 di Sumedang ini diikuti oleh 44 dari 54 anggota atau kerajaan di Nusantara. FAKN ini sebagai upaya untuk melestarikan adat-adat yang ada di keraton Nusantara.
 
"Ini festival yang berlangsung di masa pandemi, jadi juga dilangsungkan gelar seninya dalam bentuk virtual. Ini gelar biar ada gerakan menghidupkan kembali masyarakat atau menghidupkan kembali kebudayaan," tandas dia.  
 
 K.R.M.H  Suryo Manikmoyo, K.G.P.H Mangkubumi, G.K.R Koes Indriyah, GKR Koes Murtiyah Wandasari, KP.H Eddy Wirabhumi
K.R.M.H Suryo Manikmoyo, K.G.P.H Mangkubumi, G.K.R Koes Indriyah, GKR Koes Murtiyah Wandasari, KP.H Eddy Wirabhumi Sumber Foto: GKR Koes Moertiyah
Dari Keraton Kasunan Surakarta ada empat perwakilan yang hadir. Mereka adalah  G.K.R Koes Murtiyah Wandasari, G.K.R Koers Indriyah, K.P.H Eddy Wirabhumi, K.G.P.H Mangkubumi (putra tertua PB XIII) dan K.R.M.H Suryo Manikmoyo.  
 
"Dari Keraton Solo ada empat perwakilan yang datang di FAKN," pungkasnya.***
 
 

Editor: Inung R Sulistyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x