Badai Matahari Menghantam Bumi Sejak Senin, Akibatnya Jaringan Listrik Hingga Jaringan Sinyal Terganggu

- 6 November 2021, 19:08 WIB
SWPC mengeluarkan peringatan setelah badai Matahari kuat terus menghantam Bumi sejak Senin, 1 November 2021.
SWPC mengeluarkan peringatan setelah badai Matahari kuat terus menghantam Bumi sejak Senin, 1 November 2021. /REUTERS/NASA/GSFC/SDO

BERITAOLORAYA.COM - Telah terjadi badai matahari yang kuat menghantam bumi sampai saat ini. Hal ini diungkapkan oleh Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa AS (SWPC) yang memantau serangkaian ledakan dari matahari sejak 1 November 2021.

Akibatnya, badai matahari menyebabkan jaringan listrik hingga jaringan radio mengalami gangguan.

Sampai hari Kamis, 4 November 2021 kemarin, matahari telah menghasilkan beberapa lontaran massa coronal (CME) yang kanibal sehinga menghantam bumi yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Dilansir oleh SWPC bagian Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) yang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com pada Jumat, 5 November 2021 mengungkapkan bahwa badai matahari menyebabkan ketidakteraturan tegangan yang mungkin bisa menganggu jaringan tenaga listrik.

Baca Juga: Apakah Nasi Boleh diberikan Untuk Kucing? Yuk Kita Simak Penjelasannya...

Ia juga menambahkan bahwa alarm palsu dapat memicu beberapa perangkat perlindungan dan masalah navigasi satelit (GPS) intermiten.

NOAA juga menperkirakan bahwa pesawat ruang angkasa juga mendapat pengaruh dari badai matahari.

Pesawat ruang angkasa Deep Space Climate Observatory (DSCOVR) terletak sekitar 1 juta mil dari bumi ke arah matahari mempengaruhi bumi.

Tak hanya itu saja, badai matahari juga mengganggu sinyal radio dengan frekuensi tinggi sehingga dapat mempengaruhi penerbangan pesawat jarak jauh.

Baca Juga: Dugaan Kasus HAM Andika Perkasa di Papua Tak Dibahas DPR, Natalius Pigai Sebut Legislatif Alat Legitimasi Tero

SWPC mengatakan bahwa tingkat badai matahari G1 kembali terus terpenuhi dan kondisi angina matahari tetap tinggi dan meningkat sehingga dapat mempertahankan potensi periode tambahan badai G2-G3.

Hal ini merupakan CME yang memakan jenisnya sendiri. Pada hari Selasa, 2 November kemarin bintik matahari AR2981 melemparkan CME secara cepat kea rah bumi.

Setelah itu mendekati planet kita dan menyalip satu CME dan menelannya hingga terjadi tumbukan yang menghantam bumi.

Badai matahari diberi peringkat pada skala G1 minor sampai yang tertinggi G5 extreme. Badai matahari juga berpotensi untuk melumpuhkan satelit, mengganggu komunikasi, dan menyebabkan beberapa sistem jaringan listrik runtuh.

Disclaimer: Artikel ini sudah pernah terbit di PIKIRANRAKYATBEKSI.COM dengan judul: Bumi Dihantam Badai Matahari Sejak Senin, Jaringan Listrik hingga Sinyal Radio Terganggu.***

 

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah