BERITASOLORAYA.com - Acara penandatanganan ADB ini diadakan di tengah-tengah Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) antara Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini bersama Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara Ramesh Subramaniam.
Acara penandatanganan nota kesepahaman oleh ADB disaksikan dihadiri Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I, Pahala Mansury dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup (LH) dan Kehutanan, Alue Dohong.
“ADB telah terlibat dalam sektor energi Indonesia selama 50 tahun dan kami bangga dapat bekerja sama dengan PLN, untuk membantu Indonesia melakukan transisi penting dari energi berbasis karbon ke energi bersih,” kata Wakil Presiden ADB Ahmed dalam keterangan tertulisnya, Pada Selasa 02 November 2021
Baca Juga: Eternals, Tayang Bulan Ini! Yuk Intip Kekuatan Dari 10 Anggota Eternals
Sementara itu, Indonesia sepekan terakhir baru saja menyatakan komitmen untuk mengurangi emisi hingga 29 persen pada tahun 2030. Indonesia tengah menargetkan upaya emisi nol bersih (net zero emission) yang rencananya akan terealisasi pada tahun 2060.
Indonesia adalah satu dari tiga negara Asia Tenggara, selain Vietnam dan Filipina yang melakukan hubungan kerja sama dengan ADB dalam studi rintisan mengenai Mekanisme Transisi Energi (Energy Transition Mechanism atau ETM).
Kerjasama itu berupa program penurunan karbon yang bertujuan untuk memanfaatkan pembiayaan pemerintah-swasta agar mengefisiensikan penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara dan menggantinya dengan sumber energi yang bersih dan terbarukan.
Di samping itu, ADB mengabarkan peningkatan ambisinya bagi pembiayaan iklim kumulatif selama tahun 2019 hingga 2030 menjadi USD 100 miliar, serta berkomitmen untuk memastikan bahwa terdapat 75 persen dari seluruh proyek ADB berhubungan dengan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim pada tahun 2030.