BERITASOLORAYA.com – Sebuah ancaman mogok kerja dilayangkan oleh Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Tuntutan tersebut salah satunya adalah meminta penggantian direktur utama.
Para pekerja Pertamina Group anggota Serikat Pekerja Pertamina juga akan mengikuti aksi mogok kerja ini. Aksi mogok kerja akan dilaksanakan di seluruh area kerja Pertamina, antara holding ataupun subholding.
Arie Gumilar selaku Presiden FSPPB akan bertindak sebagai penanggung jawab dari aksi mogok kerja yang dilaksanakan.
Alasan mogok kerja adalah tidak adanya kesepakatan untuk melakukan perjanjian kerja sama antara pengusaha dengan pekerja di Pertamina yang diwakili FSPPB. Kegagalan perundingan ini menjadi pemicu aksi mogok kerja.
Tidak hanya berhenti di situ, Direktur Utama dianggap tidak mempunyai itikad yang baik untuk membangun hubungan kerja yang harmonis, damai, dinamis dan berkeadilan.
Diabaikannya upaya damai yang ditempuh oleh FSPBB juga menjadi salah satu alasan di balik aksi mogok kerja ini.
Posisi Direktur Utama Pertamina sekarang ini dipegang oleh Nicke Widyawati. Wanita dengan kelahiran 25 Desember 1967 telah menjadi Direktur Utama Pertamina sejak 30 Agustus 2018 yang lalu.