Breaking News: Konferensi Pers BMKG tentang Gempa Tektonik di Sumatera Utara

- 14 Maret 2022, 10:37 WIB
BMKG gelar konferensi pers untuk membahas tentang Gempa Tektonik di Sumatera Utara dini hari
BMKG gelar konferensi pers untuk membahas tentang Gempa Tektonik di Sumatera Utara dini hari /Tangkapan layar YouTube BMKG

BERITASOLORAYA.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Senin, 14 Maret 2022 mengadakan konferensi pers tentang gempa yang terjadi di Sumatera Utara.

Menurut informasi yang diberikan BMKG melalui konferensi pers tersebut, telah terjadi gempa dengan kekuatan magnitudo 6,9 yang kemudian diperbaharui menjadi magnitudo 6,7.

Gempa tersebut terjadi pada pukul 04:09:21 WIB dengan pusat gempa berada di wilayah Nias Selatan, Sumatera Utara.

Baca Juga: Inilah Reaksi Penggemar Jin BTS saat Konser dengan Style Rambut Baru

Lokasi pusat gempa tersebut lebih tepatnya berada di laut pada jarak 6 km Selatan Hibala, Nias Selatan, Sumatera Utara.

Gempa yang terjadi di pagi hari tersebut berada di kedalaman 25 km di dalam laut Selatan Hibala, Nias Selatan.

Adapun gempa Nias Selatan itu berada pada koordinat 0, 71 derajat Lintang Selatan dan 98,50 derajat Bujur Timur.

Baca Juga: Resmi Dibuka! Pendaftaran Guru Penggerak Angkatan 7, Simak Proses Pendaftaran hingga Durasinya

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari kanal YouTube @BNPB Indonesia pada Senin, 14 Maret 2022, Kepala BMKG, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. menyampaikan beberapa hal penting terkait gempa Nias Selatan tersebut.

Dwikorita mengatakan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter terjadinya gempa, maka gempa tersebut tergolong dengan Gempa Megathrust.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter-nya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas Subduksi Lempeng atau yang dikenal dengan nama Megathrust,” kata Dwikorita.

Baca Juga: Minyak Goreng Masih Mahal dan Langka di Minimarket, Termasuk di Solo

Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan bahwa hasil analisa yang telah dilakukan terhadap gempa yang terjadi tadi pagi menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan yang naik atau thrust fault.

Gempa bumi ini dirasakan di daerah Padang, Siberut, Nias Selatan, dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas IV MMI.

Selain itu, gempa juga dirasakan oleh daerah Padang Panjang, Bukit Tinggi, Pasaman Barat, Tuapejat, dan Pariaman dengan skala intensitas III MMI.

Baca Juga: Polri Berhasil Capai Predikat Baik, Tjahjo Kumolo: Semoga Menjadi Penyemangat untuk Melayani Masyarakat

Gempa yang berpusat di Nias Selatan ini juga terasa di daerah Dhamasraya, Payakumbuh, Kerinci, Tapanuli Selatan, Pesisir Selatan, Batusangkar, Padang Pariaman, dan Solok, dengan skala intensitas II MMI.

Namun demikian, Dwikorita mengatakan bahwa gempa yang terjadi dengan magnitudo 6,7 tersebut tidak berpotensi tsunami meskipun berpusat di dasar laut.

“Dari hasil pemodelan, menunjukkan bahwa gempa bumi ini, meskipun lokasinya ada di dasar laut tetapi tidak berpotensi Tsunami,” ujar Kepala BMKG tersebut.

Baca Juga: Jang Ki Yong Berbicara Tentang Kunjungan Song Hye Kyo Selama Dinas Militer

Berdasarkan catatan yang ada di BMKG, gempa yang berpusat di daerah ini telah terjadi sebanyak 16 kali sejak tahun 1797, dengan kekuatan magnitudo yang berbeda-beda dan naik turun.

Sejarah juga mencatat jumlah korban jiwa, luka-luka, dan dampak lainnya akibat gempa yang terjadi di wilayah Nias.

Dwikorita meminta kepada masyarakat agar tidak panik dan tetap memantau informasi dari lembaga resmi, agar tidak terpengaruh oleh informasi yang salah dan merugikan.

Baca Juga: Hyunjin Stray Kids Terpilih sebagai Idol Pria Penari Berbakat oleh PD Studio Choom

Selain itu, masyarakat juga diminta berhati-hati dan tidak mengambil resiko bernaung ataupun berada di sekitar bangunan yang telah mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi.***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Youtube BNPB Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah