BERITASOLORAYA.com – Sebanyak 62 WNI pekerja migran yang menjadi korban penyekapan di Kamboja telah dibawa ke KBRI Phnom Penh sejak 1 Agustus 2022.
Penyekapan 62 pekerja migran di Kamboja ini merupakan satu dari banyaknya aduan yang diterima oleh Migrant Care selama periode April-Juli 2022, khususnya perihal pekerja migran Indonesia korban perusahaan investasi palsu di Kamboja, Filipina, dan Thailand.
Menanggapi maraknya kasus penipuan pekerja migran, Ketua MPR Bambang Soesatyo memberikan keterangan tertulisnya pada Selasa, 2 Agustus 2022.
Baca Juga: Perkara Temuan Beras Bansos yang Terkubur di Depok, JNE: Sudah Rusak dan Diganti Baru
Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo merekomendasikan langkah-langkah pencegahan kemunculan jaringan-jaringan ilegal dalam perekrutan pekerja migran kepada pemerintah.
Bamsoet meminta kasus-kasus bermodus perbudakan modern, perdagangan orang, ataupun penipuan lainnya jangan sampai terjadi lagi.
Menurutnya, pemerintah harus segera mengambil langkah awal untuk mengidentifikasi jaringan ilegal perekrut pekerja migran Indonesia.
Baca Juga: Bertemu Kepolisian Kamboja, Ini Kesepakatan Menlu Retno dan Jenderal Neth Savouen
Selain itu, ada beberapa rekomendasi yang ia berikan, antara lain: mengedukasi calon pekerja migran, memetakan modus-modus penipuan, mengklasifikasi negara-negara yang banyak dijadikan tujuan pengiriman pekerja migran, hingga membuat nota kesepahaman dengan negara-negara tersebut.