Kemudian mulai melakukan pengembangan energi terbarukan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Akan tetapi agenda mewujudkan hal tersebut cukup tidak mudah.
Menurut Menkeu Sri Mulyani bahwa memulai sustainable atau istilah lainnya menuju low emission carbon menjadi salah satu hall yang tidak gampang.
Menuju energi terbarukan atau berkelanjutan bukan tidak mungkin tetapi tidak mudah untuk dicapai dalam waktu singkat.
“Sustainable atau menuju zero atau low emission carbon untuk energi, maka salah satu yang kemudian disebut juga adalah facing out dari fossil fuel atau coal,” ucap Menkeu Sri Mulyani.
“Coal tadi yang dikatakan oleh Ibu Menlu, ini sebutnya termasuk salah satu yang tidak mudah dicapai,” tutur Menkeu Sri Mulyani melanjutkan.
Menjadi hal yang tidak mudah dikarenakan negara-negara dunia bahkan yang menjadi anggota G20 masih menjadi produsen energi fosil.
Seperti Arab Saudi yang menjadi negara kaya raya dan merupakan produsen terbesar sumber energi fosil itu.
Meskipun begitu, menurut Menkeu Sri Mulyani bahwa pihaknya meminta agar transisi energi harus dilakukan dengan unsur kehati-hatian.