Solusi yang ditawarkan oleh Menteri PANRB tersebut tentu bisa menjadi salah satu alternatif langkah bagi pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan tenaga honorer.
Bahkan tenaga honorer tetap bisa menjadi pegawai ASN, sesuai dengan strategi dan langkah dari Pemerintah.
Meskipun untuk menjalankan opsi yang disampaikan oleh Menteri PANRB tersebut membutuhkan anggaran negara dalam jumlah yang cukup banyak.
Selain pada aspek keuangan negara, pemerintah juga harus menyiapkan evaluasi terkait kualitas dan kualifikasi tenaga honorer tersebut.
Baca Juga: Program Kemdikbud Ini Ditutup 10 Januari 2023, Cek Lini Masanya
“Ada yang sangat bagus kualitas dan kualifikasinya. Tapi mungkin ada yang kualitasnya belum memenuhi syarat,” ucap Menteri PANRB.
Sementara untuk opsi yang kedua, jika tenaga honorer diberhentikan semua maka akan berdampak pada pelayanan publik, yang kemungkinan besar akan terganggu.
“Karena banyak ASN yang masa pensiunnya sudah tiba tapi belum ada yang menggantikan di sektor-sektor pelayanan publik terutama di sektor pendidikan dan kesehatan,” kata Anas.
Lebih lanjut, pada opsi yang ketiga yaitu dengan mengangkat tenaga honorer sesuai dengan prioritas kebutuhan pemerintah.