Baca Juga: Setelah Sukses sebagai Presidensi G20, Indonesia Kembali Memegang Jabatan Internasional
Sementara, jika menengok foto udara yang berhasil diambil pada 13 Maret 2023, volume kubah barat daya terukur memiliki luas 1.686.200 meter kubik dan kubah tengah seluas 2.312.100 meter kubik.
Intensitas kegempaan yang dikeluarkan Merapi dalam satu pekan terakhir, menurut BPPTKG terhitung cukup tinggi.
Selama kurun waktu tersebut, Gunung Merapi tercatat mengalami beberapa macam gempa dalam jumlah yang tidak bisa dibilang sedikit.
Gunung Merapi mengalami gempa awan panas guguran sebanyak dua kali mengalami, gempa vulkanik dalam sebanyak satu kali, gempa vulkanik dangkal sebanyak 41 kali.
Baca Juga: Transisi Menuju Endemi, Pejabat dan ASN Dilarang Lakukan Ini Selama Puasa Ramadhan
Kemudian, gempa fase banyak 201 kali, gempa frekuensi rendah satu kali, gempa hembusan satu kali, gempa guguran 821 kali dan gempa tektonik lima kali.
Deformasi yang berhasil dipantau dari Gunung Merapi menggunakan EDM pada pekan ini merekam pemendekan jarak tunjam sepanjang 0,03 cm per hari.
Untuk itu, BPPTKG masih berada pada status siaga atau level III yang ditetapkan sejak November 2020 silam atau lebih dari dua tahun lalu.
Potensi bahaya yang terjadi saat ini berupa guguran lava serta awan panas guguran yang terjadi di Kali Woro berjarak 3 km dari puncak, juga Kali Gendol dan Kali Boyong yang berjarak 5 km dari puncak.